Lanjut ke konten
Market Insights Wawasan tenaga kerja The Great Resignation: Pengunduran Diri Massal & Cara Perusahaan Menghindarinya
The Great Resignation: Pengunduran Diri Massal & Cara Perusahaan Menghindarinya

The Great Resignation: Pengunduran Diri Massal & Cara Perusahaan Menghindarinya

Di tahun ketiga pandemi COVID-19, pengunduran diri massal membawa risiko besar pada bisnis perusahaan. Simak cara menghindarinya!

Ketika pandemi COVID-19 mulai, banyak karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja dan juga sulit memperoleh pekerjaan baru. Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman berbagai perusahaan dalam menjalani bisnis di tengah pandemi, semakin banyak lowongan pekerjaan yang terbuka dan menawarkan berbagai macam keuntungan.

Adapun beberapa keuntungan yang dimaksud, termasuk fleksibilitas dalam waktu bekerja, kemampuan bekerja di mana saja, serta keuntungan-keuntungan yang klasik, seperti gaji yang lebih banyak atau asuransi yang lebih bagus. Perusahaan kini sudah mulai bisa beradaptasi di tengah-tengah ketidakpastian yang dibawa oleh pandemi ini.

Namun begitu, karyawan pun kelihatannya juga beradaptasi dan juga lebih percaya diri dalam melakukan manuver di dunia kerja. Hal ini ditandai dengan tingginya angka pengunduran diri yang memicu the Great Resignation atau pengunduran diri massal. Para karyawan mulai mencari pekerjaan yang menawarkan keuntungan lebih.

Lantas, bagaimana cara perusahaan Anda menghindari pengunduran diri massal dan memastikan karyawan yang ada tetap setia pada perusahaan? Tentunya ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan secara lebih efektif lagi. Simak informasi seputar pengunduran diri massal dan juga berbagai tips dalam menghindarinya berikut ini!

Mengidentifikasi Karyawan yang Ingin Undur Diri

Langkah pertama yang harus dilakukan ketika ingin menghindari pengunduran diri besar-besaran adalah dengan melihat karyawan mana yang kelihatan akan mengundurkan dirinya. Mengidentifikasi berbagai karyawan tersebut yang memungkinkan Anda untuk bergerak cepat dan melakukan tindakan preventif. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa tanda karyawan Anda sedang merencanakan pengunduran diri.

  • Karyawan jadi lebih sering cuti

  • Pekerjaan yang mereka lakukan tidak maksimal

  • Kinerja karyawan menurun dibandingkan sebelumnya

  • Motivasi kerja yang terlihat menurun

  • Menunjukkan ketidaksukaan atau ketidakcocokan dengan atasan atau perusahaan

  • Perubahan pada tingkah laku yang menjadi lebih negatif

Beberapa hal tadi hanyalah sebagian dari berbagai macam tanda-tanda karyawan yang ingin mengundurkan diri. Pada dasarnya, tanda yang ditunjukkan mereka mencerminkan perasaan tidak nyaman, bosan, atau tidak didukung oleh perusahaan, sehingga Andalah yang berperan penting untuk lebih peka agar dapat menghindari hal tersebut terjadi.

Mengetahui Motivasi Karyawan yang Ingin Mengundurkan Diri

Mengundurkan diri tidak terjadi tanpa alasan. Sebagai pembuka lapangan kerja, Anda harus berpikir dari sudut pandang karyawan untuk mencari tahu apa sebenarnya yang mereka cari dari suatu pekerjaan. Beberapa hal di bawah ini mungkin dapat memberikan Anda gambaran.

  • Ingin lebih merasa diapresiasi oleh atasan dan kolega

  • Tidak sejalan lagi dengan misi perusahaan

  • Mencari keseimbangan antara kehidupan personal dan profesional

  • Tidak memperoleh masukan yang membangun

  • Tidak didukung untuk tumbuh dan juga berkembang

  • Merasa didiskriminasi oleh atasan dan kolega

Apabila Anda tidak memahami apa yang karyawan inginkan dan yang mereka hindari, Anda jelas akan membawa risiko pada bisnis perusahaan. Bagaimanapun juga, karyawan merupakan bagian dari kesuksesan suatu perusahaan. Jadi, ulik lebih lanjut apa yang menjadikan kinerja karyawan dan juga motivasi kerja mereka turun, lalu selesaikan masalah dari akarnya.

Mempertimbangkan Kembali Visi dan Misi Perusahaan

Pengunduran diri secara besar-besaran bisa dihindari dengan cara mempertimbangkan visi dan misi yang perusahaan Anda miliki saat ini. Apabila Anda memegang teguh visi dan misi serta menganggapnya penting, bisa jadi karyawan tidak merasakan hal yang sama.

Sebaiknya, visi dan misi bersifat aspirasional dan inspiratif, sehingga membuat karyawan merasakan pentingnya peran mereka dalam pertumbuhan perusahaan. Bila yang dirasakan justru sebaliknya, bisa jadi visi dan misi harus diubah atau proses implementasinya perlu ditinjau kembali. Bila perlu, ajak karyawan untuk turut serta membangun organisasi yang mereka impikan selama ini lewat kuisioner atau wawancara.

Mengadopsi Sistem Work from Anywhere

Work from home membuat karyawan melihat pentingnya kehidupan personal mereka. Tanpa perlu menghabiskan waktu di kendaraan ketika pergi ke kantor, mereka bisa memiliki waktu lebih banyak untuk bermacam hal yang penting bagi mereka, seperti keluarga atau hobi tertentu. Nah, sebaiknya, adopsi sistem work from anywhere agar memungkinkan karyawan memiliki kebebasan lebih dalam menjalani hidup.

Tapi, tak hanya berhenti di situ. Pastikan sistem ini berjalan dengan tepat. Upayakan agar karyawan tetap bekerja pada waktu yang telah ditentukan dan tidak lebih dari itu. Pasalnya, tujuan akhirnya adalah agar karyawan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Artinya, Anda perlu menghargai batasan yang karyawan punya dan tanpa mengganggu kehidupan personal mereka.

Membantu Karyawan Memahami Kebutuhannya

Karyawan hanya bisa mengetahui sesuatu yang konsepnya mereka pahami. Apabila karyawan terlihat kehilangan arah, cobalah untuk membantu mereka memahami apa yang dibutuhkannya. Kemudian, dengarkan segala keluh kesah dan bantu mereka menggali akar masalahnya. Sebisa mungkin, bantu mereka dengan cara mengakomodir sesuai kapasitas perusahaan, seperti misalnya, memperbolehkan karyawan untuk cuti agar terhindar dari burnout.

Mendukung Pengembangan Karyawan

Jika membaca artikel ini, Anda pasti ingin karyawan untuk menetap di perusahaan. Tetapi, pastikan untuk memberi dukungan bagi karyawan yang mungkin kurang termotivasi karena merasa tidak mendapatkan kemajuan karir dan berada di posisi yang itu-itu saja. Tawarkan program pengembangan SDM kepada para karyawan, misalnya lewat pelatihan atau sertifikasi khusus yang bisa membantu karyawan naik pangkat atau mengembangkan kemampuan mereka.

Mendukung Kesehatan Mental Karyawan

Kini kita menyadari bahwa semua orang harus belajar hidup berdampingan dengan COVID-19. Maka dari itu, protokol kesehatan pun diberlakukan agar kita dapat hidup dengan aman serta sehat.

Akan tetapi, perlu disadari bahwa tidak semua orang dapat menerima keadaan yang ada secara mulus. Sebagian orang justru masih merasa tertekan dengan protokol dan pembatasan yang ada, meski sudah akan memasuki tahun ketiga pandemi COVID-19.

Sebagai bagian dari manajemen, upayakan untuk menjaga kesehatan mental karyawan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan.

  • Menggunakan jasa psikolog yang bersedia mendengarkan dan membantu karyawan meningkatkan kesehatan mental mereka

  • Memastikan karyawan tidak bekerja di luar kemampuan mereka dengan cara tidak memforsir mereka

  • Memperbolehkan karyawan cuti dengan alasan untuk menjaga kesehatan mental

  • Membangun organisasi yang melawan stigma buruk terhadap kondisi mental tertentu

  • Menunjukkan empati kepada karyawan dan memberikan dukungan moral

Bagaimana Jika Karyawan Tetap Memilih untuk Mengundurkan Diri?

Pengunduran diri dari karyawan yang tidak bisa dihindari bukanlah hal yang 100% buruk. Pasalnya, Anda masih bisa mengadakan exit interview di mana karyawan dapat mengutarakan berbagai hal yang membuat mereka mengambil keputusan untuk mengundurkan diri. Dari situ, Anda dapat belajar dari masukan karyawan tersebut dan mengembangkan organisasi Anda. Dengan begitu, Anda akan semakin dapat menghindari pengunduran diri dari karyawan lainnya.

Berikut adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan saat mengadakan exit interview.

  • Tanyakan mengapa mereka memutuskan untuk mengundurkan diri

  • Tanyakan apakah ada yang perusahaan dapat lakukan untuk menghindari hal itu sebelumnya

  • Tanyakan apa yang dapat perusahaan kembangkan dan perbaiki serta pastikan karyawan merasa nyaman untuk mengungkapkan keluh kesah mereka

  • Tanyakan seputar budaya kerja apa yang cocok bagi mereka

  • Tanyakan pula bermacam hal positif yang mereka lalui selama bekerja di perusahaan Anda

Sejatinya, karyawan yang mengundurkan diri tidak memutuskan hubungan mereka dengan perusahaan, tetapi dengan pekerjaan yang mereka kerjakan sebelumnya. Sebisa mungkin, tetap berhubungan baik dengan para mantan karyawan. Selain untuk menjaga nama baik perusahaan, hal ini juga penting untuk menjaga koneksi.

Tidak perlu khawatir dengan ramainya pengunduran diri karyawan secara massal, atau dikenal juga sebagai fenomena the Great Resignation. Dengan menguasai 5 peran penting HRD saat hybrid working, pastinya Anda dapat mendukung dan memastikan kenyamanan dan produktivitas pegawai.

Selain itu, ingatlah bahwa kebahagiaan karyawan saat bekerja adalah kunci dari kesuksesan suatu perusahaan. Karenanya, dengan membantu menumbuhkan ketangguhan dan menjaga kesehatan mental karyawan, Anda dapat berperan aktif dalam membangun organisasi yang sehat dan suportif sehingga pegawai akan terus termotivasi untuk berkomitmen jangka panjang bagi kesuksesan perusahaan.

Ingin membangun perusahaan Anda dengan cara merekrut talent terbaik? Cobalah memasang iklan lowongan perusahaan Anda di JobStreet di mana kami berkomitmen untuk membantu Anda dan ribuan organisasi lainnya dalam menemukan talent yang sesuai dan penuh minat.

Namun, jika Anda ingin memperoleh informasi lainnya seputar perekrutan, jangan ragu untuk mengunjungi halaman Talent Search JobStreet Indonesia. Kami pun menyediakan akses ke database talent terbesar di Asia Tenggara yang dapat berguna bagi perekrutan di perusahaan Anda. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK Asia

SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.

Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.

Berlangganan Wawasan Pasar

Dapatkan pesan dari para pakar Wawasan Pasar langsung ke kotak masuk Anda.
Anda dapat berhenti berlangganan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan' Anda setuju dengan Pernyataan Privasi SEEK kami