Lanjut ke konten
Market Insights Tren ketenagakerjaan SEEK Terobosan Disruptif HR Yang Mempengaruhi Citra Perusahaan
Terobosan Disruptif HR Yang Mempengaruhi Citra Perusahaan

Terobosan Disruptif HR Yang Mempengaruhi Citra Perusahaan

Kita sudah sering mendengar tentang bagaimana terobosan-terobosan disruptif (“mengganggu”) yang mulai diperkenalkan ke dalam bidang HR telah mengubah cara kerja HR. Industri HR yang terus berkembang menjadi sebuah faktor pendorong bagi para perusahaan untuk menyusun ulang strategi rekrutmen mereka dan membangun kembali citra perusahaan agar tetap dapat bersaing dan menarik para kandidat unggulan. Dengan kata lain, terobosan disruptif HR memiliki dampak langsung pada citra perusahaan. HR perusahaan juga harus siap dalam menghadapi 10 tren HR terbesar.

Mari kita lihat sekilas beberapa terobosan “mengganggu” berikut:

Ulasan Pekerjaan Online

customer-experiences-concept-modern-businessman-giving-five-stars-rating-positive-review_34048-705Terlepas dari apakah Anda sedang mencari info liburan atau melakukan pembelian pada smartphone terbaru, ulasan atau review memiliki peranan penting; demikian pula dalam urusan pencarian pekerjaan. Berkat adanya ulasan online, saat ini terdapat transparansi di pasar kerja yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seperti layaknya para konsumen, para kandidat saat ini dapat membuat keputusan yang lebih tepat dengan akses langsung ke sejumlah besar data serta informasi-informasi penting yang dapat dengan mudah digunakan untuk mengevaluasi reputasi sebuah perusahaan dan mengungkapkan peluang kerja di perusahaan tersebut.

 

loa-bottombanner-728x90ev-article-and-edm-banner

 

Terkait dengan informasi penting dalam proses pencarian kerja, sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan outsourcing ManpowerGroup Solutions mengungkapkan bahwa 58% dari kandidat global menyatakan bahwa citra perusahaan saat ini memegang peranan yang lebih penting bagi mereka dibandingkan pada lima tahun yang lalu. Hal ini terutama berlaku untuk generasi muda seperti para millennial. Faktor penting lainnya adalah penghasilan, jenis pekerjaan, tunjangan, peluang peningkatan karier, fleksibilitas, dan letak geografis.

Meningkatnya jumlah kandidat dengan wawasan yang makin luas mendorong keperluan bagi pengusaha untuk meningkatkan citra perusahaan mereka serta fokus dalam peningkatan pengalaman kerja pegawai (employee experience) sehingga dapat menawarkan kesempatan kerja yang benar-benar menarik bagi calon kandidat.

People Analytics

happy-confident-business-partners-enjoying-teamwork_1262-19145Pada masa lalu, analisis HR  dianggap sepele dan sering ditangani oleh satu orang pegawai yang memiliki tugas utama lain sehingga analisis HR bukan merupakan sebuah prioritas. Namun, dengan meningkatnya kebutuhan untuk meningkatkan citra perusahaan dan pengalaman kerja pegawai, analisis HR kini menjadi aspek penting dalam menjalankan sebuah perusahaan berkinerja tinggi.

Saat ini, analisis HR juga dikenal sebagai  “People analytics”, dan umumnya dijalankan oleh sebuah tim HR dan staf ahli teknis. Meskipun masih berada di bawah naungan HRD, people analytics sering kali turut membantu dalam menganalisis produktivitas penjualan, tingkat turnover dan retensi pegawai, dan urusan-urusan lainnya yang berkaitan dengan individu seperti feedback pegawai dan kepuasan pelanggan.

Menurut survei terbaru oleh Deloitte, saat ini 69% perusahaan mulai membangun people analytics system sedangkan hanya 10-15% perusahaan yang melakukannya di tahun-tahun sebelumnya. People analytics kini memiliki kepentingan yang berlipat ganda dan popularitasnya akan terus didorong oleh kemajuan teknologi perangkat lunak, kapasitas data yang besar, dan sistem pemrosesan modern.

Artificial Intelligence (AI)

charismatic-male-pondering-while-holding-cup-coffee-his-hand_23-2148112118Salah satu topik perbincangan terpopuler saat ini, AI adalah 'gelombang besar’ berikutnya di bidang HR melihat makin banyaknya perusahaan yang mengakui manfaat AI. Menurut hasil statistik terbaru yang diperoleh dari berbagai sumber, 55% manajer HR melihat bukti bahwa AI akan menjadi sebuah bagian tetap dalam HR pada lima tahun ke depan dan sebanyak 96% staf senior HR yakin bahwa AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan talent acquisition dan tingkat retensi pegawai.

Dalam hal branding atau pencitraan perusahaan, AI dikatakan dapat secara signifikan meningkatkan keterlibatan kandidat melalui komunikasi yang mulus dan lebih baik antara kandidat dan perektut. Pada dasarnya, AI mengurangi 'down-time' dan memberikan berbagai feedbackupdate, panduan dan jawaban atas pertanyaan secara langsung. Misalnya, program rekrutmen otomatis seperti Mya, memiliki kemampuan untuk menjalankan 75% dari proses perekrutan secara otomatis dan bahkan mencatat nilai rata-rata 9,8 dari 10 untuk kesan pengalaman kandidat secara keseluruhan.

AI bukan hanya mentransformasi cara kerja HR namun juga cara perusahaan menggambarkan citra perusahaan mereka. Tren ini semakin diperkuat oleh Gartner, yang memperkirakan bahwa pada tahun 2022, satu dari lima pegawai akan memiliki AI sebagai rekan kerja mereka.

Kesimpulannya, untuk dapat berhasil dalam masa-masa terobosan disruptif ini, para pimpinan HR harus mencoba untuk merangkul ranah HR yang terus berkembang dan bekerja bersama para pimpinan perusahaan untuk membangun citra perusahaan yang mampu menarik dan mempertahankan para pegawai. Pertanyaan pentingnya adalah: Apakah Anda ingin perusahaan Anda menjadi bagian dari revolusi atau justru tenggelam di dalamnya?

loa-bottombanner-728x90ev-article-and-edm-banner

Berlangganan Wawasan Pasar

Dapatkan pesan dari para pakar Wawasan Pasar langsung ke kotak masuk Anda.
Anda dapat berhenti berlangganan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan' Anda setuju dengan Pernyataan Privasi SEEK kami