Lanjut ke konten
Market Insights Wawasan tenaga kerja Strategi Ampuh Agar Terhindar dari Resign Massal Para Digital Talent
Strategi Ampuh Agar Terhindar dari Resign Massal Para Digital Talent

Strategi Ampuh Agar Terhindar dari Resign Massal Para Digital Talent

Dalam waktu dekat, digital talent terancam mengundurkan diri secara massal. Simak strategi menghindarinya berikut!

Semua karyawan memiliki keinginan untuk resign atau mengundurkan diri pada waktu-waktu tertentu, misalnya setelah menerima gaji ke-13 atau tunjangan hari raya (THR). Bonus-bonus yang cenderung muncul di waktu yang bersamaan dengan perusahaan lainnya pun juga menjadikan adanya lonjakan di angka tenaga kerja yang memutuskan untuk mengundurkan diri, misalnya bonus akhir tahun.

Namun begitu, perlu dipahami kalau hal-hal tersebut merupakan salah satu dari berbagai faktor keputusan untuk resign kerja, terutama bagi digital talent. Apa, sih, digital talent dan the Great Resignation tersebut? Berikut penjelasan singkatnya!

Apa Itu the Great Resignation?

Seperti laporan yang kami dapatkan, sekitar 40% orang yang berpartisipasi pada survey mengatakan bahwa mereka secara aktif mencari kerja. Lalu, sekitar 75% di antaranya mengharapkan perpindahan posisi dalam waktu dekat. Kedua fakta ini mendukung adanya isu terkait the “Great Resignation” yang merupakan kondisi di mana para karyawan mengundurkan diri secara bersamaan dan dalam angka besar. Tentunya hal ini perlu para perekrut pertimbangkan dan anggap secara serius.

Mengenal Digital Talent Lebih Akrab

Kata talent dalam industri kita mengartikan orang yang berusia produktif dan siap kerja. Namun, digital talent berbeda dari talent biasanya karena mereka memiliki literasi digital yang tinggi dan mampu beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Para talent ini mampu mendukung organisasi Anda bergerak lebih maju dan meraih kesuksesan, terutama di masa industri 4.0.

Mengapa Digital Talent Memilih untuk Resign Kerja?

Setelah disebutkan momentum yang sering digunakan untuk resign (akhir tahun dan setelah hari raya), Anda perlu mengenali secara spesifik apa saja yang menyebabkan karyawan mengundurkan diri. Kemudian, perhatikanlah kebutuhan atau urgensi tersebut menggunakan kacamata seorang digital talent.

Pertumbuhan yang Terhambat

Seringkali, gaji atau upah bukanlah hal utama yang membuat orang bertahan di suatu pekerjaan. Mereka pasti menginginkan adanya prospek untuk bertumbuh dan mengasah skills atau keterampilan baru.

Solusi: bagi seorang digital talent, seperti digital marketer, UX designer, dan lainnya, ada kemungkinan hal ini menandakan organisasi Anda masih perlu menginvestasikan dana pada alat-alat yang lebih terbaru, seperti laptop terbaru, platform menganalisa data yang paling baik, dan sebagainya.

Kerja, Kerja, dan Kerja

Kerja bisa menjadi salah satu tujuan hidup yang tiada habisnya. Namun, sebagai perekrut, Anda perlu memahami bahwa para digital talent pun juga memiliki kehidupan personal, kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, dan lain-lainnya.

Solusi: berikan mereka apresiasi akan inovasi yang mereka buat. Pastikan mereka memiliki kesempatan untuk mengikuti program pengembangan karyawan. Dengan begitu, digital talent Anda akan tetap merasa bangga akan pekerjaannya serta berkeinginan untuk terus mengembangkannya. Nantinya, digital talent tersebut dapat menjadi aset yang baik dan mampu merepresentasikan perusahaan atau organisasi Anda.

Merasa Gaji yang Diperoleh Tidak Sesuai

Kini, mengetahui gaji untuk posisi tertentu di sebuah industri sangatlah mudah. Terutama bagi para digital talent yang bisa dibilang akan cenderung lebih mudah mengaksesnya. Setelah itu, mereka akan mempertimbangkan dengan sebagala keuntungan yang diperoleh dari perusahaan. Bila tidak cocok, mereka pun tidak ada alasan lain selain resign kerja.

Solusi: pertimbangkan kembali gaji yang Anda berikan kepada para digital talent dengan melihat market value. Bagaimanapun juga, karyawan yang bahagia merupakan pondasi dari suatu organisasi kuat yang terhindar dari pengunduran diri massal. Namun, apabila gaji yang mereka minta masih terlalu tinggi, tawarkan benefits lainnya, seperti ruangan gym di kantor, laptop yang baik, hari libur atau detox day, dan bahkan mengurangi jumlah pekerjaan yang dimilikinya.

Industri Digital Menawarkan Prospek Lebih Baik

Apabila Anda belum tahu, dengan perubahan industri yang pesat, tentu saja industri teknologi dan digital menawarkan prospek lebih untuk mendukung para digital talent meraih jenjang karir yang lebih baik. Tapi, jika ini adalah tantangan yang kerap Anda dapati, janganlah ragu karena kesenjangan digital ini masih bisa dikejar dan dibenahi.

Solusi: Pastikan untuk mendukung karwayan melakukan upskilling serta reskilling, terutama seputar hal-hal yang mampu mendukung mereka menjadi digital talent. Upskilling secara umum adalah mempelajari hal baru agar karyawan bisa mengerjakan pekerjaan secara lebih baik (misalnya melibatkan elemen digital). Sebaliknya, reskilling dilakukan agar para karyawan dapat melakukan tugas lain dan bisa berkembang dengan skill set baru.

  • Contoh upskilling: seorang kasir yang menggunakan spreadsheet untuk menghitung total belanja pembeli.

  • Contoh reskilling: seorang kasier mempelajari formula spreadsheet di tingkat yang tinggi sehingga dapat membantu pekerjaan para manajer.

Mendukung Karyawan Jadi Digital Talent!

Diliput oleh Liputan6.com di Jakarta, Presiden Republik Indonesia mengajak para digital talent yang kini berada di luar negeri untuk kembali ke tanah air. “Digital talent baik di bidang AI (Artificial Intelligence), cloud computing, di digital design, digital marketing, di blockchain. Saya kira banyak yang anak-anak kita yang ada di luar yang perlu kita undang untuk kembali ke tanah air dalam rangka membangun sistem digital kita agar lebih baik," ucapnya pada acara Peresmian SEA Labs Indonesia di Jakarta, tanggal 1 Maret 2022 silam.

Selagi menunggu kedatangan kembali para digital talent tersebut kembali ke tanah air, bukankah lebih baik bagi kita untuk mendukung karyawan yang kita punya sekarang agar menjadi digital talent yang handal? Berikut adalah beberapa langkahnya.

  1. Mengidentifikasi Karakteristik Seorang Digital Talent Meskipun terkesan sebagai karyawan yang memanfaatkan teknologi secara obsesif, para digital talent yang sebenarnya tidak demikian. Mereka harus memiliki pandangan yang fleksibel, mampu beradaptasi, serta melihat bisnis dari berbagai sisi. Dengan begitu, pandangan dan solusi yang mereka tawarkan akan mampu mendukung organisasi lebih jauh lagi.

  2. Mengenali Tugas Utama Mereka Apa pun pekerjaannya, para digital talent memiliki satu tanggung jawab yang sama, yakni untuk mempermudah pekerjaan Anda. Oleh karena itu, selain kemampuan mereka untuk adaptasi dan menjadi fleksibel yang dijelaskan sebelumnya, Anda pun juga perlu mengadopsi karakteristik tersebut.

  3. Melakukan Rekap Ulang Seputar Kebutuhan Organisasi Lakukan rekap ulang seputar kebutuhan organisasi Anda. Apabila belum membutuhkan UI/UX designer, Anda bisa mulai mencari graphic designer yang bisa membantu memperbaiki branding perusahaan Anda dari segi visual. Namun, selagi menambahkan hal-hal yang memang dibutuhkan, konsultasikan kepada para ahli apabila Anda ingin mendorong perusahaan maju lebih depan. Kemungkinan, akan semakin banyak pekerjaan kompleks sehingga digital talent pun dibutuhkan.

  4. Memberi Fasilitas Pelatihan Kepada Talent Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Anda perlu memberikan pelatihan kepada talent. Tujuannya bukan hanya agar mereka menjadi semakin handal. Pasalnya, dengan ilmu yang mereka miliki, karyawan lain pun juga dapat turut mengadopsi kemampuan tersebut dan mengubah sistem dan lingkungan kerja perusahaan Anda agar lebih baik.

  5. Merekrut Digital Talent Lainnya Apabila kebutuhan sudah diidentifikasi dan ruang untuk pekerjaannya sudah ada, jangan ragu untuk merekrut para digital talent. Bila perlu, rekrutlah yang memiliki pengalaman yang banyak, sehingga dapat sekaligus menjadi mentor bagi karyawan-karyawan yang sudah ada di perusahaan Anda.

Demikian tadi penjelasan seputar apa itu digital talent dan bagaimana cara mendukung mereka agar tetap bertahan di organisasi Anda. Kemudian, perlu dipahami bahwa beberapa pegawai mungkin memiliki potensi yang baik untuk dijadikan digital talent. Jadi, jangan tutup mata dan terus pelajari segala hal, mulai dari kemampuan karyawan Anda dan tren industri yang relevan.

Sekarang, jangan ragu untuk mencari digital talent terbaik untuk bergabung di perusahaan Anda. Caranya adalah dengan memasang iklan lowongan kerja di JobStreet di mana kami memiliki komitmen untuk membantu perusahaan Anda dan ribuan organisasi lainnya dalam menemukan talent penuh minat yang cocok dengan nilai dan misi yang perusahaan Anda miliki.

Namun, jika Anda ingin memperoleh informasi lainnya seputar perekrutan, jangan ragu untuk mengunjungi Talent Search JobStreet Indonesia. Di sini, kami menyediakan akses ke database talent terbesar di Asia Tenggara yang dapat berguna bagi perekrutan di perusahaan Anda dan juga tenaga kerja Indonesia secara menyeluruh!

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK Asia SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.

Tentang SEEK Limited SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.

Berlangganan Wawasan Pasar

Dapatkan pesan dari para pakar Wawasan Pasar langsung ke kotak masuk Anda.
Anda dapat berhenti berlangganan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan' Anda setuju dengan Pernyataan Privasi SEEK kami