Lanjut ke konten
Market Insights Wawasan tenaga kerja Peran HR dalam Mengelola Ancaman Keamanan Dunia Maya
Peran HR dalam Mengelola Ancaman Keamanan Dunia Maya

Peran HR dalam Mengelola Ancaman Keamanan Dunia Maya

Kebocoran informasi, peretasan data, dan pencurian identitas mungkin selintas tampak tidak ada hubungannya dengan staf HR, namun nyatanya mereka saling berkaitan satu dengan yang lain. Faktanya adalah, staf HR memiliki peranan vital dalam melindungi perusahaan dari serangan dunia maya. Statistik yang diterbitkan oleh Heimdal Security menunjukkan bahwa kejahatan dunia maya menyebabkan kerugian sebesar $100 miliar terhadap ekonomi global setiap tahunnya.

Mulai dari rincian gaji setiap pegawai di perusahaan hingga informasi latar belakang yang sangat personal, tidak diragukan bahwa staf HR secara rutin mengelola informasi penting dan sensitif dalam pekerjaan mereka sehari-harinya. Oleh sebab itu, apabila informasi tersebut jatuh ke tangan pihak-pihak yang memiliki niat jahat tentunya akan sangat merugikan perusahaan.

Dari seorang pegawai yang sakit hati dan membocorkan informasi rahasia perusahaan, hingga serangan informasi berbahaya yang ditargetkan, teknologi kini membuat perusahaan-perusahaan lebih rentan akan 'serangan' dibandingkan dahulu. Untungnya, para staf HR berada pada sebuah posisi yang unik dan penting dalam membantu perusahaan mereka melindungi dirinya sendiri dari serangan dunia maya. Mari kita lihat pentingnya manajemen HR dalam hal cybersecurity atau keamanan dunia maya. 

  • Mengenali risk exposure perusahaan Anda

Melakukan sebuah penilaian risiko yang menyeluruh memungkinkan Anda untuk menentukan tingkat paparan risiko (risk exposure) dan ancaman cybersecurity perusahaan Anda sebelum melakukan program pelatihan apapun. Staf HR perlu mengawasi adanya perilaku mencurigakan yang berpotensi meng-expose perusahaan terhadap penerobosan data maupun peretasan (hack).

Contohnya, meja kerja yang tidak diawasi dan kartu ID yang diletakkan sembarangan berpotensi untuk menyebabkan adanya pembobolan cybersecurity. Sebuah meja atau area kerja yang tidak diawasi mungkin saja memiliki informasi penting atau rahasia yang dapat jatuh ke tangan yang salah, sedangkan sebuah kartu ID yang diletakkan sembarangan dapat berujung pada terbukanya akses bagi orang-orang yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam area perusahaan Anda.

Sebuah penilaian risiko (risk assessment) perlu dilakukan untuk membantu Anda merancang modul pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan. Hal ini untuk memastikan bahwa orang-orang yang tepat mendapat pelatihan yang sesuai bagi mereka sekaligus mengatasi masalah risiko dan kelemahan dalam perusahaan.

 

loa-bottombanner-728x90ev-article-and-edm-banner

 

  • Mendobrak 'hambatan' dan mengubah pola pikir

Tidak mengherankan bahwa banyak perusahaan menyepelekan cybersecurity dengan sebagian besar pegawai berpendapat bahwa efisiensi dan keamanan data merupakan dua hal yang dapat ditawarSeringkali, sesi pelatihan yang dilaksanakan oleh departemen IT dalam sebuah perusahaan mendapat respon yang lesu sehingga membuat pelatihan tersebut tidak efektif.

Selain hal diatas, budaya kerja di beberapa perusahaan membuat para pegawai dan departemen berbeda seringkali menolak untuk saling berbagi informasi antara satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, namun sebagai seorang staf HR, sudah merupakan tugas Anda untuk menghilangkan hambatan semacam ini dan mendukung adanya pertukaran informasi secara bebas. Dengan begitu, staf HR perlu memastikan komunikasi antar departemen lancar dan terbuka sepanjang waktu untuk memastikan bawa sesi pelatihan yang dilakukan efektif.

Misalnya, HRD harus bekerja sama dengan departemen IT untuk mengembangkan sebuah program pelatihan yang mendidik para pegawai akan pentingnya keamanan data sekaligus memastikan bahwa material pelatihan cukup sederhana dan mudah dimengerti. Hanya dengan begitu, informasi yang ada dapat dikomunikasikan dengan jelas dan efisien kepada semua pihak.

  • Jadikan cybersecurity sebagai bagian dari budaya perusahaan Anda

Budaya perusahaan memainkan peranan penting dalam menentukan pola pikir pegawai perusahaan Anda. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, budaya kerja yang baik akan sangat membantu dalam meningkatkan kinerja sebuah perusahaan dan sebagai staf  HR, Anda dianggap sebagai 'penjaga gerbang' perusahaan.

Oleh sebab itu, salah satu cara terbaik untuk meningkatkan perlindungan data adalah dengan membuat kesadaran akan cybersecurity sebagai bagian dari budaya perusahaan Anda. Sebagai contoh, seperti halnya upaya Royal Dutch Shell untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan keamanan telah membantu

mengurangi kecelakaan di tempat kerja, suatu upaya kolektif untuk membuat kesadaran akan keamanan dunia maya juga dapat membantu perusahaan Anda melindungi data.

Para staf HR dapat memulai hal ini dengan mengatur sesi "stand-downdimana suatu potensi pembobolan data yang terjadi di tempat lain dipelajari dan temuan yang didapat dibagikan kepada seluruh anggota perusahaan. Hal ini memungkinkan para pegawai untuk lebih memahami risiko dan konsekuensi pembobolan data dalam cybersecurity.

Keamanan dunia maya atau cybersecurity pada umumnya dianggp sepele, bahkan sepenuhnya diabaikan dalam beberapa kasus. Namun demikian, semakin meningkatnya ancaman pembobolan data dan serangan peretasan yang berbahaya berarti perusahaan harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan ini dan merancang sistem keamanan informasi yang lebih baik.

loa-bottombanner-728x90ev-article-and-edm-banner

Berlangganan Wawasan Pasar

Dapatkan pesan dari para pakar Wawasan Pasar langsung ke kotak masuk Anda.
Anda dapat berhenti berlangganan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan' Anda setuju dengan Pernyataan Privasi SEEK kami