Lanjut ke konten
Market Insights Wawasan tenaga kerja 3 Cara Menghindari Faktor Penghambat Kerja Sama Pada Pegawai
3 Cara Menghindari Faktor Penghambat Kerja Sama Pada Pegawai

3 Cara Menghindari Faktor Penghambat Kerja Sama Pada Pegawai

Bottleneck adalah salah satu faktor penghambat kerja sama tim di perusahaan. Cari tahu cara menyikapinya di artikel ini!

Pernahkah Anda mendengar istilah bottleneck? Bottleneck merupakan anggota tim yang menghambat kerja sama tim. Bayangkan sebuah botol air, bottleneck merupakan leher botol tersebut yang menjembatani badan dan mulut botol. Bottleneck dapat menjadi faktor penghambat kerja sama karena bisa menjadi penyebab yang membatasi output yang seharusnya dapat dihasilkan oleh tim.

Baik leader maupun anggota tim dapat menjadi bottleneck. Dalam artikel ini, JobStreet akan membantu Anda sebagai HR untuk memahami dampak, cara menghindari, dan cara mengatasi bottleneck dalam tim.

Dampak Bottleneck pada Kerja Sama Tim

Bayangkan sebuah botol air dengan leher yang kecil. Sebesar apapun ukuran botol, apabila leher botol kecil, kita akan membutuhkan waktu yang lama untuk menguras isi botol. Sebaliknya, apabila leher botol besar, menguras air dalam botol tersebut tidak akan memakan waktu yang lama.

Bottleneck dalam tim berperan seperti leher botol kecil. Anggota tim yang menjadi bottleneck akan menghambat flow kerja dan menunda perkembangan tim. Jadi, walaupun tim berisi orang-orang yang handal, kerja sama tim tidak akan bisa maksimal karena terdampak oleh faktor penghambat kerja sama ini. Apabila tidak diidentifikasi dan diatasi, kerja sama dan performa tim akan terus terganggu.

Sebuah tim dibentuk untuk berkolaborasi, mencapai suatu target dan/atau melakukan sebuah pekerjaan dengan maksimal. Apabila kerja sama tim terus terganggu, jangan heran jika tim gagal mencapai target atau melakukan pekerjaannya.

Sebelum Anda berusaha mengidentifikasi bottleneck dalam tim Anda, ingat bahwa seluruh anggota dapat menjadi bottleneck, termasuk leader tim. Jadi, jangan langsung menuduh anggota tanpa asesmen terlebih dahulu.

3 Cara Menghindari Bottleneck

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ketika hendak membentuk tim kerja, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah keberadaan bottleneck dalam tim Anda, berikut di antaranya

1. Berikan anggota tim tanggung jawab dan kewajiban yang jelas

Tahap ini penting dilakukan sebelum kolaborasi dimulai. Setiap anggota tim harus tahu betul apa saja tanggung jawab dan kewajiban mereka. Selain itu, anggota tim juga harus memahami alur kerja mereka, baik ketika melakukan pekerjaan sendiri maupun ketika berkolaborasi.

Adanya distribusi tanggung jawab yang baik tidak hanya mencegah terjadinya bottleneck, tetapi juga dapat meningkatkan performa anggota tim. Apabila kewajiban dan tanggung jawab tidak jelas, kerja sama tim akan terhambat. Selain itu, situasi seperti ini juga dapat menghasilkan suasana kerja yang tidak nyaman dan tidak efisien. Pastikan juga para anggota mengetahui peran masing-masing rekan kerja mereka. Hal ini dapat membantu kelancaran komunikasi dan alur kerja tim. Selain itu, pastikan anggota tim mengetahui Standar Operasional Prosedur atau SOP agar pekerjaan dapat dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

2. Berikan anggota tim pelatihan dan sumber daya yang sesuai

Setelah memberikan anggota tim tanggung jawab dan kewajiban yang jelas, Anda harus memastikan setiap anggota tim dapat memenuhi tanggung jawab dan kewajiban tanpa hambatan. Anda dapat mengadakan pelatihan kerja agar anggota tim lebih siap menghadapi tantangan dan konflik ketika berkolaborasi.

Contoh konflik kolaborasi yang sering terjadi adalah konflik yang disebabkan oleh kurangnya sumber daya anggota tim untuk memenuhi tanggung jawab mereka. Cermati kebutuhan masing-masing anggota tim saat bekerja. Apakah anggota tim membutuhkan tunjangan tertentu? Atau mungkinkah anggota tim membutuhkan arahan lebih untuk menyelesaikan tugas kerja mereka?

Setiap peran dalam kolaborasi membutuhkan sumber daya yang berbeda-beda untuk memenuhi tanggung jawab dan mencapai target. Maka, penting sekali pemimpin tim untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Apabila seorang anggota tidak memiliki apa yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan, hal ini dapat menjadi benih hambatan ketika berkolaborasi.

3. Wawancara dan referensi

Wawancara dilakukan sebelum pembentukan tim agar Anda dapat menilai calon-calon anggota tim. Berikan calon anggota tim studi kasus untuk menilai dan mengetahui bagaimana mereka akan menghadapi konflik ketika berkolaborasi.

Hadapkan calon anggota dengan contoh konflik kolaborasi yang menurut Anda mungkin terjadi saat kerja sama tim. Apa yang akan mereka lakukan ketika anggota tim melakukan kesalahan? Bagaimana cara mereka memberikan saran dan masukan saat berkolaborasi?

Tentu saja, wawancara yang baik bukan jaminan calon tersebut dapat menjadi anggota tim yang baik. Anda dapat meminta calon anggota tim untuk memberikan referensi. Referensi dan rekomendasi dapat berasal dari atasan pekerjaan sebelumnya atau pihak-pihak yang pernah bekerja sama dengan calon anggota tim. Dengan ini, Anda dapat melihat preview performa kerja calon anggota.

Cara-cara yang di atas tidak menjamin Anda sepenuhnya terhindari dari bottleneck. Maka, penting sekali bagi Anda untuk mengetahui cara-cara mengatasi bottleneck apabila terjadi dalam kerja sama tim. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi faktor penghambat kerja sama seperti bottleneck.

Cara Mengatasi Bottleneck

Walaupun sudah berusaha menghindari potensi hadirnya bottleneck, penghambat kerja sama tim tetap dapat terjadi. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebagai HR untuk mengatasi situasi ini. Hal yang paling penting dalam mengatasi faktor penghambat kerja sama ini adalah mempertimbangkan keunikan situasi dan masalah tim yang tentu berbeda-beda.

Setiap tantangan membutuhkan pendekatan yang sesuai agar masalah dapat dihadapi dan diselesaikan dengan maksimal. Oleh sebab itu, berikut adalah tiga langkah yang bisa Anda aplikasikan untuk mengatasi bottleneck yang menjadi faktor penghambat kerja sama tim.

1. Identifikasi masalah

Anda menyadari bahwa performa sebuah tim tidak sesuai dengan target yang telah diputuskan. Walaupun Anda menyadari penurunan performa, bukan berarti Anda mengetahui penyebab penurunan ini. Maka, perlu dilakukan proses identifikasi masalah yang cermat dan teliti. Proses mengidentifikasi masalah dapat sepenuhnya dilakukan secara internal atau dengan bantuan eksternal. Namun pada akhirnya, posisi Anda sebagai HR yang dapat menentukan pendekatan seperti apa yang akan dilakukan.

Ingat, bahkan pemimpin tim pun dapat menjadi bottleneck dan menghambat kerja sama tim. Karena itu, jangan gegabah ketika sedang berusaha mengidentifikasi masalah. Jangan ragu untuk melakukan introspeksi performa Anda. Apabila Anda kesulitan mengidentifikasi masalah, sebaiknya Anda mempertimbangkan bantuan atasan Anda.

2. Intervensi dan evaluasi

Apabila masalah sudah teridentifikasi, Anda dapat melakukan intervensi dan evaluasi. Intervensi dilakukan agar hambatan tidak menjadi masalah berkelanjutan dalam tim. Dengan melakukan intervensi, Anda dapat mencegah dan menghalangi pertumbuhan masalah.

Sementara itu, evaluasi dilakukan agar Anda dan anggota tim dapat menilai skala masalah dan hambatan yang dialami oleh tim. Evaluasi merupakan langkah yang penting sekali dilakukan sebelum Anda membuat keputusan.

Kedua hal ini penting sekali dilakukan dengan profesional. Apabila intervensi dan evaluasi tidak dilakukan dengan profesional, hal ini dapat memperkeruh suasana kerja dan mengancam komunikasi antar anggota tim. Komunikasi merupakan aspek yang sangat penting dalam kolaborasi. Kurangnya komunikasi ketika berkolaborasi dapat menjadi faktor penghambat kerja sama tim.

3. Pelatihan dan bimbingan

Setelah melakukan intervensi dan evaluasi faktor penghambat kerja sama, Anda akan dihadapkan dengan beberapa pilihan. Apakah Anda akan memberi anggota tim tersebut pelatihan dan bimbingan? Apakah Anda akan mengganti anggota tim? Atau, apakah Anda akan mengoreksi dan mengatur kembali tanggung jawab anggota tim? Ada banyak sekali pilihan di tangan Anda. Hanya Anda yang dapat menentukan langkah selanjutnya. Keputusan terbaik adalah keputusan yang Anda ambil setelah Anda benar-benar mempertimbangkan dan mengevaluasi masalah yang ada.

Bimbingan yang tepat dapat menyelesaikan masalah dan membantu anggota tim mengejar targetnya. Memastikan pemimpin tim membimbing anggota tim adalah salah satu tugas utama Anda sebagai HR. Apabila Anda menemukan anggota tim merasa pelatihan dan bimbingan belum cukup, tidak ada salahnya mempertimbangkan mengundang pelatih atau pembimbing dari pihak eksternal.

Pada akhirnya, langkah yang dipilih akan menentukan keberlanjutan seluruh divisi yang ada dan perumbuhan perusahaan. Karena itu, pastikan untuk mempertimbangkan seluruh faktor yang ada dan jangan ragu untuk meminta masukan dari rekan kerja yang secara langsung terlibat dengan masalah ini, atasan, atau bahkan konsultan perusahaan.

Faktor-faktor penghambat kerja sama tim dapat ditemukan dalam sebagian besar kerja sama tim. Apabila Anda menemukan faktor penghambat, bukan berarti Anda gagal memimpin dan mengelola sumber daya manusia perusahaan dengan baik. Justru, tantangan seperti hambatan kerja sama dapat menjadi pengalaman yang mampu meningkatkan skill Anda sebagai HR dan kesempatan untu terus berkontribusi bagi masa depan perusahaan yang lebih baik.

Kunjungi Solusi Rekrutmen Terlengkap di JobStreet jika perusahaan Anda ingin menemukan kandidat yang tepat dengan efisien dan efektif. Akses JobStreet Talent Search untuk berpartner dengan kami dalam upaya mewujudkan tim impian yang diisi dengan para talent berpotensi.

Jangan lupa untuk mengunjungi laman Employers Insight untuk mengetahui berbagai informasi mengenai tren rekrutmen, tips terbaik menyeleksi kandidat yang unggul, dan laporan eksklusif berbasis data faktual tentang dunia kerja di Indonesia dari JobStreet.

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK di Asia 

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Di Asia, SEEK beroperasi dengan brand JobStreet dan JobsDB, platform ketenagakerjaan terbesar di Asia dan pilihan utama bagi kandidat dan perusahaan. SEEK menarik lebih dari 500 juta kunjungan per tahun di enam pasar yang dioperasikannya, yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Pada tahun 2022, SEEK diakui sebagai salah satu dari Australia’s Top Ten Places to Work in Tech dalam penghargaan AFR BOSS Best Places to Work. Tahun ini, SEEK merayakan 25 tahun membantu warga Australia menjalani kehidupan kerja yang lebih memuaskan dan produktif.

Berlangganan Wawasan Pasar

Dapatkan pesan dari para pakar Wawasan Pasar langsung ke kotak masuk Anda.
Anda dapat berhenti berlangganan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan' Anda setuju dengan Pernyataan Privasi SEEK kami