Lanjut ke konten
Market Insights Wawasan tenaga kerja 7 Karakter Yang Diperlukan Untuk Perubahan Budaya Perusahaan Yang Sukses
7 Karakter Yang Diperlukan Untuk Perubahan Budaya Perusahaan Yang Sukses

7 Karakter Yang Diperlukan Untuk Perubahan Budaya Perusahaan Yang Sukses

Rahasia kesuksesan perusahaan adalah dengan memelihara budaya kerja yang didasarkan pada serangkaian karakteristik yang sejalan dengan strategi bisnis dan struktur organisasi. Memiliki suatu budaya kerja perusahaan yang baik tidak hanya membuat pegawai merasa terikat, tetapi juga membedakan Anda dari para kompetitor karena budaya kerja menentukan bagaimana perusahaan dijalankan dan membangun relasi yang erat dengan para klien dan mitra kerja, bukan hanya dengan mengandalkan penjualan produk dan layanan Anda. Terlebih penting lagi, budaya perusahaan yang baik juga mampu menarik lebih banyak kandidat.

Jadi, apa saja karakteristik budaya perusahaan yang sukses?

karakteristik

 

1. Memiliki tujuan

business-executives-discussing-with-their-colleagues-whiteboa_1170-1837

Kemajuan teknologi turut memiliki andil pada progres kerja yang lebih cepat, menghasilkan demand akan waktu kerja yang makin tinggi, yang semakin melebihi kapasitas normal. Hal ini kerap kali membuat para pegawai sekarang merasa energi mereka terkuras. Pada dasarnya, pegawai perlu memiliki tujuan yang memotivasi mereka dalam menjalankan kesehariannya.

Terdapat hubungan yang jelas antara memiliki tujuan yang memotivasi dan keterikatan tenaga kerja. Sebuah studi oleh Harvard Business Review menemukan bahwa pegawai yang memiliki tujuan dalam bekerja melaporkan kepuasan kerja 1,7 kali lebih tinggi dan keterikatan di tempat kerja 1,4 kali lebih tinggi, memicu tercapainya tingkat kinerja tertinggi. Mereka juga tiga kali lebih mungkin untuk tetap bekerja di perusahaan mereka saat ini.

 

2. Komunikasi yang efektif

team-having-discussion-boardroom_1098-17762Dalam sebuah perusahaan yang mempraktikkan komunikasi yang efektif, pegawai umumnya mampu bekerja dengan lebih efisien karena instruksi disampaikan dengan cara yang jelas dan ringkas. Memiliki budaya komunikasi yang efektif di tempat kerja juga memastikan bahwa setiap pegawai berada di halaman yang sama, dan tidak ada yang tertinggal.

Untuk para pegawai, platform komunikasi yang efektif juga berarti bahwa setiap feedback atau masalah terkait pekerjaan dapat dengan mudah diangkat dan disampaikan dengan aman dan langsung ke pihak yang berkaitan. Hal ini membangun kepercayaan dan pada waktunya akan menghasilkan kesetiaan. Selain itu, jalur komunikasi yang terbuka mendorong pertukaran ide dan memicu inovasi sehingga hal ini sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.

 

3. Menghargai pemberian feedback

happy-businesswoman-recommending-new-business-app_1262-21064

Feedback adalah cara yang efektif untuk mengetahui apakah metode Anda benar atau salah dan Anda tentunya tidak mungkin memiliki jalur komunikasi tanpa memanfaatkannya untuk mendukung adanya feedback. Perusahaan yang menghargai budaya pemberian feedback mendengarkan suara dan pendapat para pegawai sehingga muncul perbaikan-perbaikan di perusahaan dan peningkatan tingkat retensi pegawai.

Budaya pemberian feedback tidak hanya berdampak positif pada employee engagement tetapi juga membangun kepercayaan dan keyakinan antara perusahaan dan klien. Feedback positif dari klien merupakan suatu hal yang baik, namun feedback negatif memberikan wawasan paling berguna mengenai bagaimana Anda perlu lebih meningkatkan bisnis dan layanan perusahaan. Feedback juga merupakan media bagi Anda untuk menjawab keluhan dari para klien dan mengubahnya menjadi suatu pengalaman yang positif.

 

loa-bottombanner-728x90ev-article-and-edm-banner

 

4. Berorientasi pada SDM (people-oriented)

smiling-woman-explaining-corporate-paperwork-new-hire-office_1163-5121

Seperti kata pepatah, SDM Anda adalah aset terbesar Anda. Budaya perusahaan yang berorientasi pada SDM mengutamakan para pegawai dengan menghargai atau memberi pengakuan atas semua upaya mereka tidak peduli seberapa "besar" atau "kecil" sehingga membuat pegawai merasa dihargai dan mempunyai sense of belonging yang baik di tempat kerja. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa pegawai yang bahagia berarti memiliki produktivitas kerja yang lebih baik.

Dengan makin banyaknya kaum millenial di dunia kerja saat ini, tidak mengherankan bahwa menaruh fokus perusahaan pada pegawai merupakan hal yang sangat masuk akal. Dikenal sebagai generasi yang mission-driven dan ambisius, kaum millenial ingin secara konsisten merasa puas atas kontribusi mereka kepada perusahaan atau bahkan untuk berdampak bagi masyarakat jika diberi kesempatan. Budaya perusahaan yang berorientasi pada SDM memungkinkan pegawai merasa yakin bahwa upaya mereka dihargai oleh perusahaan, sehingga mendorong mereka untuk bekerja lebih keras tanpa rasa ragu.

 

5. Berorientasi pada tim (team-oriented)

asian-chinese-business-people-meeting-hotel-lobby_79405-3391

Perusahaan yang menekankan pada kolaborasi, kooperasi, dan bekerja bersama-sama memunculkan suatu kekuatan kolektif ke dalam lingkungan kerja. Hal ini dikarenakan budaya perusahaan yang berorientasi pada tim cenderung memiliki pegawai dengan hubungan kerja yang erat, tidak hanya dengan anggota tim atau departemen mereka masing-masing melainkan juga dengan rekan kerja lain dari divisi yang berbeda.

Lingkungan kerja yang berorientasi pada tim memungkinkan pegawai untuk saling membantu dengan mudah ketika dibutuhkan karena mereka memiliki pemahaman yang lebih tinggi akan fungsi kerja satu sama lain. Budaya perusahaan semacam ini juga mendukung adanya struktur yang lebih mendatar karena anggota tim seringkali mendapat kesempatan untuk memimpin dan mengelola diri mereka masing-masing, sehingga mengurangi biaya untuk mempekerjakan jabatan-jabatan pemimpin.

 

6. Inovasi yang menginspirasi

business-executive-vr-headset-his-office_1098-19029

Dengan diperkenalkannya cara-cara baru dalam menjalankan bisnis menggunakan kecerdasan buatan (AI), sistem analisis yang canggih dan berbagai terobosan teknologi mutakhir lainnya, budaya perusahaan yang mendukung adanya inovasi adalah budaya yang akan selalu unggul dalam persaingan. Hal ini dibuktikan oleh penelitian terbaru yang dilakukan oleh PwC, yang menemukan bahwa perusahaan-perusahaan inovatif memiliki tingkat pertumbuhan 16% lebih tinggi daripada yang perusahaan yang paling tidak inovatif selama 3 tahun terakhir.

Prediktabilitas, sistem hierarki tradisional dan sistem birokrasi mungkin  merupakan cerminan stabilitas dan kontrol di masa lalu, namun kini dunia sudah berubah. Praktik kerja macam itu kini dipandang sebagai faktor yang menekan inovasi. Peluang untuk tumbuh pasti ada jika perusahaan Anda aktif mendukung kreativitas dan membiarkan gagasan dan ide-ide inovatif untuk bebas mengalir.

 

7. Merangkul keberagaman

smiling-young-african-woman-hugging-her-caucasian-female-friend-against-grey-background_23-2148178750

Mempromosikan budaya perusahaan yang merangkul keberagaman bukan hanya sekedar memproyeksikan citra yang baik untuk menarik kandidat melamar ke perusahaan Anda. Keberagaman bukan hanya berbicara mengenai ras, gender atau kepercayaan. Menurut sebuah laporan oleh Deloitte, keberagaman didefinisikan sebagai "campuran dari berbagai latar belakang, pengalaman dan perspektif", dan berbagai perbedaan tersebut merupakan elemen-elemen penting dalam mendorong inovasi.

Merangkul keragaman dalam budaya perusahaan Anda akan membantu para pegawai untuk menumbuhkan rasa sayang dan pemahaman yang lebih dalam terhadap berbagai pendapat dari pegawai lain dengan latar belakang keterampilan yang berbeda-beda sehingga mencegah mereka merasa diasingkan. Konsep 'inklusi' atau 'mengikutsertakan' sangatlah penting karena dapat menarik berbagai pendekatan dan pengalaman, yang berpotensi menghasilkan keputusan yang lebih tepat dan perusahaan yang lebih baik.

 

Walaupun hal-hal di atas mungkin merupakan bahan-bahan dasar yang paling ideal untuk menciptakan budaya kerja yang berhasil, pada kenyataannya budaya kerja yang baik dimulai dengan mempekerjakan orang-orang yang hebat. Dalam hal ini, HR memainkan peranan penting dalam memperkuat karakteristik budaya perusahaan yang sukses melalui proses rekrutmen, pelatihan dan pengembangan pegawai serta program manajemen kinerja. Keputusan yang dibuat oleh HR tentunya memiliki dampak positif dan negatif yang signifikan dalam pembentukan kembali kualitas budaya perusahaan Anda. Pertanyaannya adalah, apakah Anda siap untuk menjadi pemimpin perubahan?

loa-bottombanner-728x90ev-article-and-edm-banner

Berlangganan Wawasan Pasar

Dapatkan pesan dari para pakar Wawasan Pasar langsung ke kotak masuk Anda.
Anda dapat berhenti berlangganan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan' Anda setuju dengan Pernyataan Privasi SEEK kami