Lanjut ke konten
Market Insights Tren ketenagakerjaan SEEK 7 Alasan Pentingnya Prinsip Inklusivitas Dalam Merekrut Pekerja
7 Alasan Pentingnya Prinsip Inklusivitas Dalam Merekrut Pekerja

7 Alasan Pentingnya Prinsip Inklusivitas Dalam Merekrut Pekerja

Bagaimana cara memperkuat inklusivitas dan keberagaman di tempat kerja? Berikut tips yang dapat diaplikasikan agar proses perekrutan berjalan adil dan objektif.

Topik tentang pentingnya keberagaman dan inklusivitas dalam bekerja semakin ramai dibicarakan dalam dunia bisnis. Baru-baru ini, sekitar 75 perusahaan telah bergabung bersama Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dalam gerakan Jejaring Bisnis dan Disabilitas Indonesia (JBDI). Melalui gerakan ini, mereka berkomitmen untuk mendukung inklusivitas di tempat kerja dengan melakukan proses perekrutan yang adil, memfasilitasi kaum disabilitas untuk berpartisipasi dalam dunia kerja, serta menghadirkan lingkungan kerja yang ramah terhadap keberagaman.

Namun, mengapa mendukung inklusivitas di tempat kerja bagi perkembangan perusahaan menjadi penting? Lalu, bagaimana cara menghadirkan proses perekrutan yang adil untuk mendukung lingkungan kerja tersebut?

Apakah inklusivitas penting?

Pemerintah Indonesia memiliki kebijakan yang mengikat perusahaan untuk menghadirkan kesetaraan dan menghapuskan diskriminasi di tempat kerja. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia tentang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003, setiap tenaga kerja memiliki kesempatan dan memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan dari perusahaan. (art 5 & 6).

Kebijakan ini juga diperkuat dalam pasal 32, yang tertulis bahwa penempatan tenaga kerja kerja dilaksanakan berdasarkan asas terbuka, bebas dan obyektif, serta adil dan setara tanpa diskriminasi. Ditambah lagi, kebijakan ini juga melarang perusahaan memberhentikan pegawainya karena alasan yang didasari oleh perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik, atau pun status perkawinan. (art 153)

Hal yang senada tentang hak kesetaraan pekerja juga terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia tentang Penyandang Disabilitas No.8 Tahun 2016, yang menyatakan bahwa penyandang disabilitas harus diberikan hak yang sama dengan semua warga negara. Hak ini juga termasuk kewajiban perusahaan menyediakan akses dan akomodasi yang layak di tempat kerja.

Karena itu, peran Anda sebagai perekrut menjadi penting dalam mewujudkan kebijakan tersebut. Anda perlu menghadirkan proses perekrutan yang terbuka bagi seluruh kandidat potensial tanpa memandang latar belakang yang dimiliki. Dengan memastikan setiap keputusan yang Anda buat dalam proses perekrutan didasari oleh relevansi keterampilan, kualitas, dan pengalaman yang dimiliki oleh kandidat terkait dengan posisi pekerjaan yang dibutuhkan, Anda telah berpartisipasi dalam mendukung kebijakan tersebut.

Keuntungan bagi tumbuh kembang perusahaan

Keberagaman pegawai akan menghadirkan inklusivitas di tempat kerja yang dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan dalam meraih kesuksesan. Hal ini terbukti melalui temuan dalam survey kolaborasi oleh Organisasi Perburuhan Internasional mengenai kontribusi keberagaman gender dalam meningkatkan performa bisnis di perusahaan Indonesia. Menurut survey tersebut, berikut keuntungan yang dapat diraih oleh hadirnya inklusivitas di lingkungan kerja:

  • Keberagaman ide, potensi, dan skills Keberagaman di lingkungan kerja akan meningkatkan kapabilitas dan kualitas dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini karena, dengan merekrut tenaga kerja yang beragam, Anda juga akan mendapatkan variasi ide, pengalaman, dan keterampilan yang dimiliki oleh pegawai tersebut. Ketika bermacam sudut pandang bersatu dan saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka pemecahan masalah dapat dicapai dengan lebih cepat dan efektif melalui cara yang unik dan strategi yang inovatif. 

  • Pengembangan citra dan reputasi perusahaan Inklusivitas di lingkungan kerja telah menjadi tren dan kebutuhan yang semakin penting. Dengan menghadirkan dan mengembangkan citra perusahaan sebagai tempat kerja yang mendukung hal ini, Anda dapat membangun jejaring yang lebih luas dengan konsumen, pegawai, investor, supplier, dan stakeholder dengan latar belakang yang beragam. Dengan memiliki citra inklusif, perusahaan dapat menarik perhatian berbagai kalangan untuk membangun hubungan kerja sama berkelanjutan yang didasari kepercayaan dan loyalitas. Bahkan, dengan menghindari diskriminasi dalam perekrutan, generasi muda yang sangat mengedepankan inklusivitas di tempat kerja akan semakin tertarik untuk bergabung dalam pengembangan kesuksesan perusahaan.

  • Meningkatkan kepekaan dan kompetensi antar-budaya Zaman telah berubah, perbedaan budaya dan bahasa sudah bukan menjadi hambatan dalam meraih kesuksesan kolaborasi kerja. Bahkan, perbedaan ini menjadi faktor yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam kompetisi bisnis secara global. Memiliki karyawan yang bilingual dapat mendukung kemampuan komunikasi antar pegawai. Ditambah lagi, keberagaman latar belakang pegawai juga meningkatkan keterbukaan terhadap perbedaan, melatih kemampuan pegawai beradaptasi di lingkungan baru, serta membuka peluang perusahaan untuk bekerja sama dengan klien serta talent di belahan dunia manapun.

  • Meningkatkan kualitas hubungan dan kinerja pegawai Hasil survei Mengupas Talent Global edisi kedua, JobStreet bersama Boston Consulting Group (BCG) dan The Network menemukan bahwa sekitar 70% responden setuju bahwa keberagaman dan inklusi di lingkungan kerja adalah isu yang sangat penting. Bahkan, mereka menolak untuk bekerja di perusahaan yang tidak mendukung hal ini. Dengan mengedepankan inklusivitas, Anda memberikan ruang aman bagi pegawai Anda untuk menjadi diri sendiri dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Karena dengan menghargai dan mengapresiasi perbedaan, pegawai Anda akan lebih termotivasi untuk mengemukakan pendapat, inovasi, dan upayanya dalam mengembangkan perusahaan.

7 Cara Menghadirkan Inklusivitas di Tempat Kerja

1. Membangun pemahaman akan pentingnya inklusivitas

Sebelum fokus untuk menjalankan prosedur perekrutan yang inklusif, Anda perlu mengidentifikasi makna “inklusivitas” bagi perusahaan. Ketahuilah pentingnya memahami luasnya konteks identitas seperti usia, gender, seksualitas, agama, ras, dan identitas suku yang dapat menjadi faktor penyebab diskriminasi dan menghindarkan upaya Anda untuk mencapai inklusivitas di tempat kerja. Buatlah panduan yang mendeskripsikan makna inklusivitas yang sesuai dengan nilai dan filosofi yang dijunjung oleh perusahaan. Dengan ini, perusahaan dapat memahami penyelesaian masalah yang mungkin saja terjadi karena perbedaan preferensi, gaya hidup, atau pola pikir pegawainya. Mengidentifikasi hal ini juga akan mempermudah proses perusahaan dalam menghadirkan lingkungan kerja yang menghargai dan menerima perbedaan. 

2. Meninjau kembali kebijakan perusahaan

Apakah perusahaan Anda memiliki kebijakan dan regulasi yang menjamin nilai-nilai ideal dalam kesetaraan hak dan keberagaman pekerja? Tinjaulah kembali prosedur yang dimiliki perusahaan Anda dalam proses perekrutan, penilaian kinerja pegawai, dan prosedur kenaikan jabatan. Pastikan Anda mengecek prosedur tersebut karena mungkin saja terdapat bias yang diskriminatif. Hal lain yang bisa Anda lakukan adalah, menyusun rencana dan kebijakan yang dapat diimplementasikan di lingkungan perusahaan untuk mempromosikan kepekaan dalam mengenali dan menerima perbedaan. Setelah itu, pastikan juga untuk menghadirkan aktivitas dan program baru yang meningkatkan kolaborasi antar pegawai.

3. Membuat iklan lowongan kerja yang inklusif

Hadirkan iklan lowongan kerja yang inklusif dengan membuat iklan lowongan kerja senetral mungkin. Hindari persyaratan yang terlalu personal seperti ketentuan usia, preferensi gender, atau bahkan agama yang dimiliki. Fokuslah menuliskan membuat iklan secara singkat dan jelas mengenai deskripsi pekerjaan, kemampuan, dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Bersama JobStreet, Anda dapat menghadirkan iklan lowongan kerja yang menggambarkan komitmen perusahaan dalam menghadirkan budaya kerja yang inklusif dan menerima pegawai tanpa sikap diskriminatif. Jangan lupa untuk menampilkan kejujuran dan keterbukaan perusahaan dalam menerima kandidat pekerja dengan latar belakang, potensi, dan keterampilan yang beragam.

4. Memanfaatkan kemudahan teknologi

Dengan perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI), perusahaan semakin mudah untuk menjangkau beragam kandidat pegawai yang ideal untuk menghadirkan inklusivitas di perusahaan. Melalui SiVa Recruitment Centre, Anda dapat menemukan kandidat yang sesuai dengan mengatur iklan lowongan pekerjaan sesuai dengan kualifikasi dan keterampilan yang dibutuhkan. Sistem kami akan membantu Anda mengedepankan proses perekrutan dan pengambilan keputusan secara lebih objektif.

5. Membuat standar panduan untuk wawancara kerja

Sebelum menghadapi kandidat dalam proses wawancara, sebaiknya Anda membuat panduan tertulis untuk memastikan seluruh kandidat mendapatkan perlakuan dan kesempatan yang sama. Dalam panduan ini, pastikan Anda menghindari topik yang tidak ada hubungannya dengan kompetensi kandidat dalam bekerja. Misalnya seperti menanyakan pertanyaan seperti gaji atau kekurangan perusahaan tempat ia bekerja sebelumnya.

6. Menanyakan pertanyaan yang tepat

Dengan melontarkan pertanyaan yang tepat, Anda dapat memanfaatkan proses wawancara untuk menginisiasi diskusi dengan kandidat mengenai potensi kecocokannya untuk pengembangan perusahaan. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat Anda sampaikan kepada kandidat:

  • Seperti apakah budaya kerja yang ideal? Pertanyaan ini akan menggambarkan nilai, wawasan, dan prinsip kerja yang diyakini oleh kandidat pegawai. Jadikanlah pertimbangan untuk Anda dalam menentukan apakah kandidat tersebut memiliki kecocokan dengan budaya kerja yang dimiliki oleh perusahaan.

  • Apa definisi kamu tentang lingkungan kerja yang nyaman?< Respon yang diberikan oleh kandidat akan membantu Anda dalam memahami standar kepuasaan dan kebahagiaan yang diekspektasikan oleh pegawai Anda. Dengan menerima respon beragam atas pertanyaan ini, Anda dapat mengevaluasi dan menerapkan strategi yang dibutuhkan perusahaan untuk menghadirkan inklusivitas di tempat kerja.

  • Apa itu inklusivitas di tempat kerja? Mengapa hal tersebut penting? Perhatikan jawaban para kandidat untuk menilai apakah pemahaman mereka mengenai konsep inklusivitas sejalan dengan nilai yang dimiliki oleh perusahaan. Melalui pertanyaan ini, Anda dapat mempromosikan komitmen perusahaan dalam mewujudkan lingkungan kerja yang ramah terhadap keberagaman.

  • Menurut pendapat Anda, permasalahan apa yang dapat muncul dalam lingkungan kerja yang inklusif? Pastikan Anda menilai kepekaan kandidat dalam menggambarkan contoh permasalahan, cara menyikapi konflik yang terjadi, serta pendekatannya dalam menghadirkan solusi penyelesaian konflik tersebut.

  • Bagaimana cara Anda beradaptasi dengan rekan kerja yang memiliki latar belakang yang berbeda? Pertimbangkan apakah jawaban kandidat menunjukkan kesungguhan mereka untuk beradaptasi dalam membangun hubungan kerja yang profesional demi mewujudkan tujuan bersama untuk kesuksesan perusahaan. 

  • Apa yang akan Anda lakukan jika mendapati rekan kerja Anda melakukan hal yang diskriminatif seperti bersikap rasis, seksis, atau melakukan penghinaan terhadap budaya tertentu? Jawaban yang diberikan kandidat harus menggambarkan nilai yang dijunjung tinggi oleh perusahaan. Pastikan juga apakah jawaban mereka menunjukkan kesesuaian dengan regulasi yang dimiliki perusahaan dalam menyelesaikan permasalahan diskriminatif tersebut.

  • Bagaimana cara Anda membantu proses terciptanya lingkungan kerja yang inklusif? Nilailah jawaban mereka dalam menawarkan strategi untuk mencapai hal ini lalu, pertimbangkan juga apakah ide tersebut realistis untuk diterapkan. Pastikan Anda mengecek apakah kandidat dapat memberikan contoh kasus atau pengalaman relevan dari sumber yang kredibel.

  • Jika Anda diberikan posisi sebagai pemimpin dalam tim yang memiliki latar belakang yang beragam, bagaimana cara Anda memberikan dukungan dan apresiasi kepada mereka? Perhatikan apakah kandidat memiliki pengalaman atau strategi yang jelas dalam berupaya menghadirkan kondisi kerja yang terbuka dalam menerima dan menghargai perbedaan.

7. Memilih pegawai dengan latar belakang yang beragam

Menghadirkan lebih dari seorang pewawancara yang memiliki latar belakang gender, usia, spesialisasi keterampilan yang berbeda dapat menjamin hadirnya pendekatan secara adil terhadap kandidat yang memiliki latar belakang yang berbeda pula. Setiap pewawancara akan memiliki perspektif yang beragam mengenai pendapatnya terhadap kualifikasi setiap kandidat. Dengan ini, proses pengambilan keputusan perekrutan dapat diraih secara lebih objektif.

Menghadirkan keberagaman dan inklusivitas dalam lingkungan kerja bukanlah hal sederhana yang dapat dicapai dalam waktu yang singkat. Mengadakan proses perekrutan dengan prinsip inklusivitas tidaklah cukup. Lingkungan kerja yang ramah akan keberagaman hanya dapat sepenuhnya direalisasikan jika perusahaan berkomitmen untuk selalu menjunjung tinggi, mempromosikan, dan mengaplikasikan nilai tersebut dalam menjalankan roda perusahaannya. Karena itu, sebagai perekrut, Anda juga memiliki peran penting dalam menjamin konsistensi dan kualitas pegawai yang dapat mewujudkan lingkungan kerja inklusif yang ideal.

JobStreet berkomitmen untuk membantu Anda dalam menghadirkan proses perekrutan yang mendukung lingkungan kerja yang lebih beragam. Temukan panduan dan tips lebih lanjut mengenai cara membuat iklan lowongan kerja dan manajemen talent yang tepat dengan mengunjungi laman Talent Search

Kenali juga faktor yang mempengaruhi ketertarikan kandidat pegawai untuk bergabung dengan perusahaan melalui laman Law of Attraction. Untuk mendapatkan informasi mengenai tren kerja, jangan lupa untuk mengunduh laporan Mengupas Tren Talent Global 2021 dari JobStreet.

Berlangganan Wawasan Pasar

Dapatkan pesan dari para pakar Wawasan Pasar langsung ke kotak masuk Anda.
Anda dapat berhenti berlangganan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan' Anda setuju dengan Pernyataan Privasi SEEK kami