Lanjut ke konten
Market Insights Wawasan tenaga kerja 6 Langkah Strategis Bagi Perusahaan Menghadapi Virus Omicron
6 Langkah Strategis Bagi Perusahaan Menghadapi Virus Omicron

6 Langkah Strategis Bagi Perusahaan Menghadapi Virus Omicron

Virus Omicron menjadi tantangan baru bagi keberlangsungan perusahaan. Simak artikel ini untuk menghadapinya!

Memasuki tahun ketiga sejak pandemi COVID-19 terjadi, terdapat banyak sekali perubahan dalam sektor pekerjaan. Perusahaan diharuskan untuk beradaptasi dengan fenomena tersebut. Bersamaan dengan itu, protokol kesehatan yang dipatuhi dengan baik dan tingginya angka vaksinasi seiring waktu dapat menurunkan kurva COVID-19 di Indonesia.

Ketika kondisi nampak membaik, banyak perusahaan memilih untuk kembali melangsungkan mode kerja tatap muka. Sementara beberapa lainnya tetap melangsungkan mode kerja hybrid atau kombinasi antara tatap muka dan work from home (WFH).

Namun, kemunculan Varian Omicron menjadi penanda bahwa COVID-19 akan terus membawa risiko hadirnya ketidakpastian di masa yang akan datang. Karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki perencanaan kelangsungan bisnis atau business continuity plan (BCP) untuk berstrategi menghadapi situasi krisis. 

Kilas Balik Pandemi

Dilansir dari Laporan Mengupas Tren Talent Global, pandemi telah menyebabkan perubahan preferensi para pegawai dalam bekerja. Mulai dari aspek yang dicari dari perusahaan, hingga mode kerja. Pekerja kini lebih mengutamakan hubungan baik dengan rekan kerja dan tercapainya work life balance. Dibanding dengan mode kerja yang tadinya sepenuhnya tatap muka, kini para pekerja memiliki preferensi mode hybrid atau kombinasi antara tatap muka dan WFH.

Beberapa perusahaan yang menyadari perubahan ini berinisiatif melakukan pelatihan keterampilan digital untuk bertransisi sepenuhnya ke mode hybrid. Selain itu, perusahaan juga lebih berupaya untuk mendukung kesehatan mental para pegawainya. Hal ini diharapkan dapat mendukung pekerja beradaptasi dengan mode kerja baru sehingga performa kerja dapat ditingkatkan.

Walaupun begitu, melakukan hal di atas saja tidak cukup. Dengan risiko ketidakpastian yang dibawa pandemi ini, perusahaan perlu mengambil langkah lanjutan agar dapat mempersiapkan kondisi krisis yang bisa saja terjadi lagi di masa depan.

Tips Perencanaan Bisnis Menghadapi Virus Omicron

Sebelum menyusun perencanaan kelangsungan bisnis atau business continuity plan (BCP), penting bagi Anda untuk menerapkan kebijakan yang mengedepankan keamanan dan kesehatan pegawai. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi situasi krisis yang disebabkan oleh Virus Omicron.

  1. Mengevaluasi situasi Menghadapi gelombang baru, penting juga bagi Anda untuk melakukan asesmen atas kondisi terkini perusahaan. Mulai dari efektivitas sistem kerja yang akan diterapkan, kesehatan terkini karyawan, hingga upaya menjaga produktivitas bisnis. Sebelumnya, dalam menghadapi lockdown saat gelombang pertama pandemi, beberapa perusahaan melaksanakan pelatihan keterampilan digital untuk mendukung produktivitas mode WFH. Selain itu, kondisi ini juga memengaruhi kesehatan mental pegawai karena risiko lebih cepat burnout. Karena itu banyak perusahaan semakin proaktif dalam mengedepankan kesehatan mental, bahkan memberi bantuan profesional untuk pegawainya. Dengan melonjaknya kurva karena gelombang ketiga ini, upaya di atas dapat dilakukan kembali terlebih jika perusahaan Anda belum menerapkannya di awal pandemi agar bisnis Anda dapat terus berjalan secara efektif. Anda dapat memulainya dengan menyusun jadwal tim yang memungkinkan bekerja dari rumah, hybrid, atau tatap muka sepenuhnya berdasarkan fungsi kerja mereka. Selain itu, untuk menjaga kesehatan mental dan menjaga engagement pegawai, Anda juga dapat melakukan team bonding daring. Untuk tim yang dapat bekerja sepenuhnya dari rumah dan hybrid, Anda dapat memfasilitasinya dengan software dan hardware yang mendukung efektivitas WFH. Sementara bagi tim yang bekerja sepenuhnya di kantor, Anda dapat menerapkan protokol kesehatan untuk meminimalisir angka penularan dan menyiapkan mitigasi jika pekerja Anda positif COVID-19.

  2. Melakukan tes secara berkala Varian Omicron merupakan jenis yang sangat mudah menyebar. Untuk itu, perusahaan Anda disarankan untuk melakukan tes Covid-19 secara berkala pada pekerja, terlebih jika perusahaan memberlakukan mode kerja hybrid. Langkah ini dapat dilakukan kepada pekerja yang memegang bagian penting sehingga mereka harus bekerja di kantor seperti bagian front office atau posisi-posisi yang mengharuskan mereka berinteraksi dengan konsumen atau klien perusahaan. Adapun tujuannya yakni untuk mengetahui lebih awal jika terdapat transmisi virus sehingga pekerja lainnya tidak terpapar. Jika langkah ini terlewati, tingginya angka paparan transmisi akan menyebabkan absennya banyak pekerja di saat yang bersamaan sehingga menghambat kegiatan di perusahaan. Jika terdapat pekerja yang positif, perusahaan dapat merujuk pada panduan protokol kesehatan dari Kementerian Ketenagakerjaan. Sebagai contoh, pekerja dapat kembali bekerja tatap muka setelah hasil tes COVID-19 dinyatakan negatif. Idealnya, perusahaan juga harus memiliki Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 yang dapat berkoordinasi dengan Satgas pemerintahan daerah setempat.

  3. Memberikan arahan yang tepat Penting bagi perusahaan untuk membuat guideline yang tepat jika ada pekerja yang absen karena COVID-19. Kurangnya sumber daya manusia dalam sebuah tim di saat yang bersamaan dapat menciptakan disrupsi dalam bisnis Anda, apalagi jika terjadi secara terus menerus. Anda dapat menentukan fungsi-fungsi kerja yang esensial agar dapat mengklasifikasikan pegawai berdasarkan skill yang relevan ke dalam tim sesuai dengan fungsi tersebut. Jika dibutuhkan, Anda juga dapat melatih mereka untuk menguasai skill tersebut. Berikan pemahaman pada pekerja Anda bahwa di masa yang sulit, saling membantu sesama dalam pekerjaan adalah hal utama. Kemudian, berikan mereka kompensasi benefit dan apresiasi atas bertambahnya beban dan waktu kerja yang telah mereka selesaikan. Opsi lainnya adalah merekrut tenaga kerja yang berpengalaman seperti freelancer untuk melakukan pekerjaan sementara. Jangan lupa untuk menjaga komunikasi dengan konsumen dan klien jika terdapat keterlambatan dalam pemenuhan permintaan.

  4. Melakukan check-up secara berkala Saat ada pekerja Anda yang positif COVID-19, penting bagi perusahaan untuk melakukan check-up secara berkala untuk mengetahui proses penyembuhan mereka. Tujuannya adalah agar pekerja Anda tahu bahwa perusahaan peduli dengan para pekerjanya. Bentuk simpati ini penting untuk mengurangi beban pikiran mereka tentang hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan. Jika pekerja Anda positif setelah bertatap muka di kantor, Anda juga dapat menanyakan riwayat kontak erat mereka sehingga Anda dapat dengan segera memberitahu pekerja lainnya untuk meminimalisir penyebaran virus. Selain untuk mengetahui proses penyembuhan, dengan berkomunikasi secara berkala Anda juga dapat menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menggantikan tugas-tugas mereka agar produktivitas tim tetap normal.

  5. Mempertahankan leadership presence Kehadiran seorang pemimpin dalam situasi normal adalah hal yang esensial. Di saat yang sulit ini, tentu saja kehadiran mereka menjadi lebih esensial. Sebuah tim yang anggotanya absen karena positif mungkin saja menjadi khawatir dengan produktivitas yang dihasilkan. Karenanya, penting untuk melakukan intervensi dan meyakinkan mereka bahwa tim akan baik-baik saja. Tentunya rasa simpati ini harus diiringi dengan menempatkan sumber daya manusia tambahan untuk tetap mempertahankan produktivitas. Atasan atau pimpinan juga dapat mengatasi hal ini dengan melakukan komunikasi virtual melalui konferensi video rutin atau pesan-pesan berisi ucapan apresiasi. Anda juga dapat menginstruksikan kepada para kepala divisi untuk melakukan asesmen terhadap beban kerja setiap individu dalam tim untuk memastikan bahwa tidak ada pekerja yang overload. Jika terdapat distribusi beban kerja yang tidak merata, pimpinan dapat melakukan evaluasi dan mengatur ulang beban kerja untuk mencegah burnout.

  6. Merancang business continuity plan (BCP)

    BCP merupakan panduan mengenai cara mengoperasikan bisnis jika terdapat situasi di luar keadaan normal, seperti jika terjadi bencana besar atau serangan eksternal. Berbeda dengan rencana pemulihan yang hanya fokus pada pemulihan saat ada bencana, BCP merupakan panduan yang lebih komprehensif. Isinya memuat

    strategi bisnis terperinci yang dapat dijalankan untuk tetap bertahan dan beroperasi setelah terjadi bencana

    . Berikut adalah 6 langkah untuk merancang BCP yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi kondisi kritis di masa yang akan datang:

    1. Identifikasi produk atau servis utama dalam bisnis Anda Sebuah bisnis pasti memiliki beberapa variasi produk atau jasa untuk menghasilkan profit. Anda dapat menentukan produk atau jasa yang paling banyak menghasilkan profit dan menjadikannya prioritas utama agar bisnis tetap dapat beroperasi dan menghasilkan profit.

    2. Tentukan tujuan BCP Setelah Anda mengetahui produk atau servis yang esensial dalam bisnis Anda, selanjutnya adalah menentukan tujuan dibuatnya BCP. Idealnya, BCP yang Anda rancang harus melindungi 4 aspek di perusahaan Anda; keamanan para pekerja, memastikan operasi bisnis tetap berjalan, memastikan bahwa produk akan tetap bertahan di masa pandemi, supply chain aman terkendali, dan kerja sama dengan berbagai pihak tetap berjalan. 

    3. Lakukan asesmen terhadap pengaruh disrupsi yang mungkin terjadi Mulailah dengan mengidentifikasi hal-hal yang dapat terjadi di masa depan. Contohnya, bagaimana jika ada varian baru Covid-19 lagi, atau pandemi virus lain yang dapat menghambat jalannya bisnis Anda? Perhatikan bagaimana hal tersebut dapat menyebabkan disrupsi di perusahaan Anda, baik dalam lingkungan pekerja maupun operasional bisnis.

    4. Buat langkah strategis untuk meminimalisir risiko Penting untuk memikirkan rencana secara menyeluruh agar perusahaan Anda dapat kembali bangkit dan beroperasi. Saat membuat langkah strategis, perhatikan aspek pekerja dan anggota keluarga mereka, praktik operasional bisnis, upaya untuk mendapatkan profit, dan jalinan kerja sama yang dilakukan bisnis.

    5. Buat daftar kontak penting Karena keterbatasan fisik menjadi tantangan utama, Anda dapat membuat daftar kontak berisi nomor ponsel, email, dan alamat digital pihak-pihak penting perusahaan. Pastikan bahwa kontak tersebut merupakan kontak terbaru dan lakukan pembaruan secara berkala.

    6. Melakukan pemeliharaan, peninjauan ulang, dan memperbarui BCP Setelah BCP dibuat, Anda disarankan untuk melakukan peninjauan ulang untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang dilakukan efektif. Jika belum terbukti efektif, Anda dapat memperbaikinya untuk meningkatkan efektivitasnya. Lakukan langkah ini secara berkala untuk menciptakan BCP yang matang.

Demikian langkah-langkah yang dapat perusahaan Anda lakukan untuk mengambil langkah tanggap dalam menghadapi Virus Omicron, serta mempersiapkan rencana kelangsungan bisnis di masa krisis yang akan datang. 

JobStreet hadir membantu perusahaan Anda menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga ketahanan bisnis. Melalui laman Insights, Anda dapat mengakses beragam informasi penting dengan mudah dan cepat. Mulai dari tips mempersiapkan interview, manajemen talent, hingga laporan eksklusif tren industri terkini.

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karier, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karier. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK Asia SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.

Tentang SEEK Limited SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.

Berlangganan Wawasan Pasar

Dapatkan pesan dari para pakar Wawasan Pasar langsung ke kotak masuk Anda.
Anda dapat berhenti berlangganan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan' Anda setuju dengan Pernyataan Privasi SEEK kami