Lanjut ke konten
Market Insights Wawasan tenaga kerja 3 Alasan Mengapa Budaya Tempat Kerja yang Positif itu Penting
3 Alasan Mengapa Budaya Tempat Kerja yang Positif itu Penting

3 Alasan Mengapa Budaya Tempat Kerja yang Positif itu Penting

Budaya korporat, budaya tempat kerja atau budaya perusahaan. Ketiga topik ini seringkali dibahas dari tahun ke tahun. Semua perusahaan bercita-cita untuk memiliki apa yang didefinisikan sebagai budaya kerja yang "baik". Namun, apa saja manfaat dari budaya kerja yang baik dan bagaimana hal itu dapat membantu perusahaan Anda?

Berikut merupakan 3 alasan mengapa memiliki budaya kerja yang baik krusial untuk keberhasilan perusahaan di dunia saat ini.

1) Niat Baik, Kerja Baik.

Niat baik atau goodwill pegawai dalam istilah akuntansi didefinisikan sebagai aset tidak berwujud yang tidak dapat dinilai dalam bentuk moneter. Pegawai menghabiskan sekitar 80% dari waktu mereka di tempat kerja, menyelesaikan proyek, berinteraksi dengan kolega, dan berurusan dengan pelanggan.

Oleh karena itu, pentingnya memiliki budaya kerja yang sehat tidak dapat dianggap remeh. Tempat kerja yang 'beracun' atau tidak sehat hanya akan menghasilkan pekerja yang tidak puas dan tidak bahagia yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan.

Potensi kerusakan yang dapat disebabkan oleh seorang pegawai yang tidak puas sangatlah signifikan, seperti yang dilaporkan oleh Forbes. Pegawai yang tidak puas akan menghasilkan kinerja yang buruk, menjelek-jelekkan perusahaan kepada pelanggan atau bahkan terlibat dalam pencurian dan perusakan properti perusahaan.

Staf HR dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang sehat dengan menerapkan kebijakan yang tanpa toleransi (zero-tolerance policy) akan segala kasus pelecehan dan bullying di tempat kerja. Untuk jangka panjang, hal ini akan menumbuhkan budaya kerja positif yang akan terbukti bermanfaat bagi perusahaan karena pegawai yang puas akan menghasilkan pekerjaan dengan kualitas lebih baik dan dapat bertindak sebagai duta besar untuk perusahaan mereka.

 

loa-bottombanner-728x90ev-article-and-edm-banner

 

2) Retensi Pegawai

Mempertahankan pegawai yang berkualitas dan mengurus pergantian pegawai adalah salah satu tanggung jawab paling penting seorang staf HR. Pegawai meninggalkan perusahaan mereka karena berbagai alasan, mulai dari masalah gaji hingga alasan yang lebih subyektif seperti kepuasan bekerja atau bahkan konflik di tempat kerja.

Umumnya, sebagian besar perusahaan seringkali meremehkan pentingnya memiliki budaya kerja yang positif dan lebih mendasarkan proses perekrutan mereka pada kompetensi daripada kecocokan antara perusahaan dan pegawai. Seringkali, ini mengakibatkan para pegawai mengundurkan diri dari jabatan karena adanya bentrok kepribadian serta ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan umum dengan budaya kerja perusahaan tersebut. Skenario di bawah ini menggambarkan mengapa budaya kerja yang baik berperan penting dalam retensi pegawai.

Pegawai A dipekerjakan sebagai akuntan untuk Perusahaan B yang merupakan perusahaan impor / ekspor. Setelah beberapa bulan di perusahaan tersebut, pegawai A mulai merasa tidak puas dan memutuskan untuk mencari pekerjaan baru.

Hal ini disebabkan oleh budaya kerja 'beracun' di Perusahaan B, di mana para anggota manajemen senior sama sekali tidak menghargai waktu pegawai mereka dan memilih untuk "mendisiplinkan" pegawai dengan makian dan mengancam akan memberhentikan mereka.

Ilustrasi diatas menggambarkan mengapa budaya kerja yang beracun akan mempersulit retensi pegawai. Seperti dilaporkan oleh Forbes, sebuah perusahaan dengan budaya kerja yang 'beracun' atau negatif, seringkali menghasilkan pegawai yang tidak puas dan tidak bahagia, yang dalam jangka panjang akan berujung pada tingkat pergantian staf yang tinggi.

Staf HR memainkan peranan penting dalam memastikan bahwa perusahaan mereka mempraktikkan budaya kerja yang sehat dan bahagia. Skenario di atas seharusnya dapat dihindari seandainya staf HR melakukan intervensi dan memperbaiki perilaku manajer yang terlibat serta memantau keluhan yang diajukan oleh para pegawai. Perilaku beracun atau negatif hanya dapat diatasi melalui tindakan korektif yang berkelanjutan dan tindak lanjut yang konsisten dengan semua pihak yang terlibat.

3) Membangun Reputasi Perusahaan

Reputasi sebuah perusahaan bergantung pada beberapa faktor seperti manfaat yang ditawarkan, prospek karier, dan tentu saja budaya perusahaan. Dalam era dimana perusahaan seperti JobStreet.com memungkinkan para pegawai untuk mengulas perusahaan mereka secara anonim, reputasi perusahaan memainkan peranan penting dalam menarik para kandidat berkualitas tinggi karena pegawai bebas menilai perusahaan tempat mereka bekerja.

Google dikenal di seluruh dunia sebagai sebuah pelopor perkembangan dan merupakan inovator kelas dunia. Seiring dengan hal ini, Google memiliki reputasi untuk memastikan bahwa pegawai mereka bahagia dan puas.

Google merupakan pendukung budaya kerja sehat dan bahagia, dan investasi yang mereka tuangkan dalam aspek ini membuahkan hasil yang memuaskan. Survei yang dilakukan oleh Kissmetrics, menunjukkan bahwa Google menarik lebih dari 2,5 juta pelamar setiap tahunnya, yang setara dengan sekitar 6.849 lamaran kerja per hari. Dari angka-angka tersebut kita dapat melihat mengapa Google memiliki pilihan kandidat berkualitas dari seluruh dunia.

Fakta diatas adalah indikator kuat mengapa memiliki budaya kerja yang baik sangatlah penting bagi perusahaan untuk mampu menarik dan mempertahankan kandidat unggulan, karena pegawai perlu merasa diperhatikan dan dihargai.

Sebuah perusahaan dengan budaya kerja yang sehat juga mampu menanamkan rasa bangga dan memiliki  (sense of belonging) dalam diri para pegawainya, yang akan mendorong mereka untuk merekomendasikan perusahaan tersebut kepada teman dan keluarga atau bahkan pelanggan potensial.

Staf HR harus memiliki pandangan bahwa memiliki budaya kerja yang baik merupakan sebuah investasi yang akan memperbaiki tingkat pergantian pegawai serta meningkatkan laba perusahaan. Budaya kerja yang baik hanya dapat dicapai melalui latihan atau praktik berkelanjutan. Staf dan manajer HR perlu bekerja sama dengan para pegawai untuk memastikan bahwa budaya kerja yang baik dipertahankan dan semua perilaku negatif dihilangkan.

loa-bottombanner-728x90ev-article-and-edm-banner

Berlangganan Wawasan Pasar

Dapatkan pesan dari para pakar Wawasan Pasar langsung ke kotak masuk Anda.
Anda dapat berhenti berlangganan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan' Anda setuju dengan Pernyataan Privasi SEEK kami