Lanjut ke konten
Hiring Advice Menarik kandidat Tips Terbaik Bagi Perekrut untuk Menarik Kandidat yang Berkualitas
Tips Terbaik Bagi Perekrut untuk Menarik Kandidat yang Berkualitas

Tips Terbaik Bagi Perekrut untuk Menarik Kandidat yang Berkualitas

Tingkatkan strategi rekrutmen Anda dengan memberikan feedback transparan dan tepat waktu demi menarik kandidat terbaik. Mari baca info lengkapnya!

Apakah tiba-tiba Anda menyadari bahwa perusahaan terkesan tidak menarik kandidat unggulan lagi terlepas dari usaha terbaik Anda dalam mengadakan perekrutan? Atau, apakah Anda merasa kecewa karena dari iklan lowongan pekerjaan yang dipasang, ternyata kandidat yang melamar tidak sesuai ekspektasi yang diinginkan? 

Bahkan, Anda mulai menyadari bahwa banyak kandidat lebih memilih untuk melamar ke perusahaan kompetitor sehingga kandidat yang melamar di perusahaan Anda ternyata kurang potensial.

Penting untuk diketahui bahwa menyasar kandidat yang tepat untuk posisi yang dibutuhkan bukanlah tugas yang mudah. Anggap saja bahwa proses perekrutan karyawan baru adalah sebuah investasi bagi perusahaan. Anda mengorbankan berbagai sumber daya seperti waktu, tenaga, dan biaya untuk merekrut pegawai yang terbaik. Jika perekrutan ini menghasilkan pegawai yang kurang tepat, maka dalam jangka panjang pastinya akan berdampak buruk bagi perusahaan.

Pernahkan Anda berpikir jika penyebab kurangnya kandidat potensial yang melamar di perusahaan adalah kurangnya feedback atau follow up dari pihak perusahaan? Kedengarannya seperti hal yang sederhana tetapi, melewatkan tahapan memberi feedback adalah kesalahan signifikan yang dilakukan banyak perusahaan.

Cara Menarik Kandidat Unggul di Bursa Pasar Kerja

Banyak sekali platform yang digunakan untuk menayangkan iklan lowongan pekerjaan. Mulai dari melalui media konvensional seperti iklan di koran atau poster, hingga lewat media sosial seperti job portal terpercaya JobStreet. Banyaknya channel pengiklangan lowongan kerja ini mungkin memberi dampak positif bagi jobseekers karena opsi yang lebih banyak dan menarik. Namun, apakah hal ini akan berdampak demikian juga bagi pihak perekrut seperti Anda? Bisa iya dan juga tidak.

Proses pencarian kerja yang lebih demokratis ini membuat para pencari kerja menjadi lebih selektif. Dengan banyaknya lowongan yang ada, mereka dapat menimbang dan memilih mana saja iklan lowongan pekerjaan yang paling sesuai dengan keahlian mereka. 

Apakah fenomena ini menjadi penanda bahwa kandidat masa kini terkesan lebih “banyak menuntut” dibanding kondisi kandidat di pasar kerja dahulu? Mungkin saja, tetapi ini adalah tanda positif bahwa kandidat masa kini sudah lebih cerdas dalam memahami potensi dan keinginan mereka dalam berkarir.

Kondisi ini menjadi pengingat bagi Anda bahwa pihak perusahaan harus meningkatkan strategi rekrutmen agar pihak perusahaan dan kandidat dapat memenuhi ekspektasi yang dimiliki antara satu sama lain. Untuk mencapai perekrutan yang strategis, salah satu cara yang pertama adalah memberikan feedback atau follow up. 

Dari sudut pandang kandidat kerja masa kini, perusahaan yang berinisiatif dalam memberikan informasi mengenai proses dan status lamaran mereka adalah perusahaan yang lebih diminati oleh para kandidat unggul. 

Kandidat sekarang menginginkan transparansi dan efisiensi waktu dalam mendapatkan hasil dari lamaran mereka. Terlepas dari direkrut atau tidaknya, kandidat masa kini menginginkan feedback tentang alasan perusahaan menolak atau merekrut mereka, aspek diri apa yang harus ditingkatkan, atau hanya sekadar saran dalam berkarir di masa depan.

Risiko Mendapat Persepsi Negatif dari Pelamar Kerja

Survei terbaru oleh SEEK menemukan bahwa terdapat 74% kandidat yang tidak mendapatkan feedback sama sekali dari perekrut. Dari persentase ini, 43% dari pelamar mengatakan bahwa kemungkinan besar mereka tidak akan pernah melamar kembali ke perusahaan yang tidak memberi kabar tersebut.

Dari sudut pandang jobseeker, perekrut yang tidak memberikan feedback bisa saja dianggap sebagai perusahaan yang memiliki citra buruk sebagai berikut:

  • Kurang berinisiatif, seperti tidak berniat merekrut, dan kurang memiliki integritas; 

  • Tidak bertanggung jawab dan tidak memedulikan kesejahteraan karyawannya; 

  • Penipu yang memanfaatkan kondisi sulit seseorang;

  • Tidak menghargai waktu dan tenaga kandidat;

  • Perusahaan yang tidak punya prospek menjanjikan.

Selain itu, tidak adanya feedback dalam proses perekrutan dapat berdampak buruk bagi perusahaan yang sedang meningkatkan Employer Value Proposition (EVP) dan branding-nya.

Ditambah lagi, meningkatnya kasus penipuan secara signifikan memengaruhi cara pencari kerja berinteraksi dengan perusahaan yang mengadakan perekrutan. Saat ini, kandidat lebih bijak dan berhati-hati dalam menilai dan memilih iklan lowongan yang tepat. Sehingga, jobseeker masa kini lebih cerdas dalam mengenali penipuan dalam iklan lowongan kerja. 

Hal inilah yang mungkin berkontribusi pada persepsi pencari kerja mengenai perusahaan yang tidak memberikan feedback. Kebanyakan kandidat yang mengalami kondisi seperti ini cenderung akan menganggap lowongan kerja tersebut palsu atau bahkan penipuan yang bertujuan untuk mencuri data pribadi mereka.

Alasan perusahaan harus memberikan feedback bagi jobseekers

Feedback harus diberikan tepat waktu agar kandidat dapat segera mengambil langkah terbaik untuk tahap selanjutnya. Sebagai perekrut, penting bagi Anda untuk menghargai kandidat dengan hal sesederhana memberi kabar atas hasil lamaran mereka. Jangan sampai Anda membuat mereka menunggu lama, apalagi jika keputusannya adalah menolak kandidat tersebut.

Jobseekers telah berusaha keras dalam menyiapkan lamaran agar menjadi kandidat yang bisa memenuhi kebutuhan perusahaan. Bagi kandidat, proses menyiapkan lamaran, mencari, dan mendapatkan pekerjaan itu prosesnya panjang dan tidak mudah. Karena ini, bahkan banyak kandidat menyerah jika sama sekali tidak mendapatkan kepastian tentang hasil dari lamaran mereka. 

Setidaknya, sebagai pihak perekrut Anda bisa menghargai usaha ini dengan memberikan feedback dengan segera. Hal sederhana ini bisa meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam menerima hasilnya. Jika ternyata kandidat diterima, maka feedback yang diberikan perusahaan akan membantu mereka tetap termotivasi untuk terus maju melangkah menghadapi tantangan di tahap selanjutnya. 

Namun, jika ternyata mereka ditolak, maka kandidat bisa segera melamar di perusahaan lain yang membuka lowongan. Dengan segera memberikan keputusan atas status lamaran mereka, Anda turut membantu meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan di tempat lain. Jangan sampai Anda membuat kandidat membuang waktunya secara sia-sia karena menunggu kabar dari perusahaan yang ternyata menolak lamarannya. 

Setiap tahapan perekrutan selesai pihak perusahaan sebaiknya segera memberi respons mengenai penilaian dari proses yang dijalani kandidat tersebut. Misalnya, setelah interview selesai, segera beri feedback tentang aspek yang harus ditingkatkan dari kandidat tersebut. Atau, setelah iklan lowongan kerja ditutup, segera beri informasi secara berkala tentang proses perekrutan dan kapan pengumuman kandidat yang lolos ke tahap selanjutnya.  

Hal ini mungkin terdengar seperti pekerjaan tambahan bagi Anda sebagai perekrut. Tetapi, seiring berjalannya waktu Anda akan memahami dampak positif jangka panjang yang akan didapatkan perusahaan yang memberi feedback dan follow up atas lamaran para kandidatnya.

Memberi feedback dengan tepat waktu dapat meningkatkan citra perusahaan

Seiring dengan kesadaran atas aspek-aspek di atas, banyak perusahaan mulai memberikan feedback bagi kandidatnya dalam rentang waktu dua hingga tiga minggu saja. Hal ini dilakukan untuk mengapresiasi kandidat atas lamaran mereka ke perusahaan. Banyak perusahaan juga menyertakan aspek kandidat yang dirasa tidak cocok bagi perusahaan dan alasan mengapa lamarannya ditolak. Dengan ini, pihak perusahaan juga turut memberikan saran bagi pengembangan diri kandidaat saat melamar di tempat lain. 

Haruskah Anda mulai melakukan hal yang sama? Tentu saja! Jangan sampai Anda berpikir bahwa mengambil inisiatif ini akan menjadi bumerang dan merusak peluang perusahaan untuk menarik kandidat yang unggul. Justru, inisiatif ini akan meningkatkan poin plus untuk citra perusahaan agar iklan lowongan kerja semakin optimal dalam menarik minat kandidat terbaik. 

Dengan memberikan feedback, perusahaan dapat meningkatkan hal berikut:

  • Branding atau citra perusahaan, serta kultur kerja yang menghargai pegawainya;

  • Nilai baik yang dimiliki perusahaan, seperti profesionalisme dan transparansi;

  • Perusahaan yang memanusiakan manusia;

  • Citra positif yang secara keseluruhan akan meningkatkan peluang perusahaan untuk menarik minat kandidat unggulan.

Menambahkan tahap memberi feedback sebagai strategi perekrutan dapat berdampak signifikan pada kepercayaan diri kandidat yang secara kumulatif akan memengaruhi peningkatan reputasi baik organisasi perusahaan. Karena itu, mulailah mengambil inisiatif ini sekarang juga dengan bantuan JobStreet

Bersama JobStreet, Anda memiliki akses untuk database talent terbesar se-Asia Tenggara di laman Talent Search. Dengan ini, tentu perusahaan Anda akan segera mendapatkan kandidat yang tepat dengan cepat.

Langganan Tips Rekrutmen

Dapatkan pesan dari para pakar Tips Rekrutmen langsung ke kotak masuk Anda.
Anda dapat berhenti berlangganan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan' Anda setuju dengan Pernyataan Privasi SEEK kami