Lanjut ke konten
Hiring Advice Menarik kandidat Menimbang Pro dan Kontra Penggunaan AI dalam Perekrutan SDM
Menimbang Pro dan Kontra Penggunaan AI dalam Perekrutan SDM

Menimbang Pro dan Kontra Penggunaan AI dalam Perekrutan SDM

digital-artificial-intelligence-cyborg-interface-3d-rendering_117023-227

Jika Anda pernah menyepelekan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di masa lalu, kini sudah saatnya untuk mempertimbangkan AI dengan serius. Percaya atau tidak, sebagian besar dari kita menghabiskan hari berinteraksi dengan setidaknya satu jenis AI. Kecerdasan buatan dapat terwujud dalam berbagai bentuk, terintegrasi dalam sejumlah industri, menawarkan berbagai layanan dan bantuan dalam meningkatkan efisiensi bisnis dan mengoptimalkan kehidupan manusia.

Salah satu contoh nyatanya adalah interaksi kita dengan aplikasi Assistant milik Google, Siri ciptaan Apple or Bixby dari Samsung ketika kita menanyakan arah, informasi, maupun bantuan secara virtual. Fungsi sederhana namun bermanfaat lainnya adalah bagaimana aplikasi seperti Spotify dan Netflix memanfaatkan AI untuk memberikan rekomendasi musik dan film berdasarkan preferensi  sang pengguna sebelumnya.

Kecerdasan buatan sedang merevolusi cara bisnis bekerja dan kini mulai memasuki kancah perekrutan SDM. Sebagaimana halnya industri-industri lainnya, HR ditafsirkan akan ditransformasi oleh teknologi AI. AI diramalkan akan memiliki dampak signifikan terhadap perekrutan SDM, menggantikan tugas-tugas tradisional manusia yang sepele dan memakan waktu. Walau mungkin masih terlalu dini untuk menggembar-gemborkannya, tidak dapat dipungkiri bahwa AI dalam kancah HR sedang mendapatkan momentumnya.

Beberapa bentuk AI terbaru yang telah digunakan untuk meningkatkan  proses rekrutmen adalah chatbots (program otomisasi percakapan) seperti Olivia, platform wawancara video berbasis data seperti Paññã, serta alat bantu pintar untuk membantu menulis iklan lowongan kerja yang sempurna seperti Textio.

Mari kita simak beberapa pro dan kontra akan penggunaan AI dalam proses rekrutmen SDM:

Pro

  • Mengurangi subjektivitas manusia

    • Manusia cenderung berlaku subjektif dalam beberapa aspek. Dengan atau tanpa mereka sadari, beberapa perekrut mungkin mengambil keputusan dalam perekrutan pegawai berdasarkan gender, etnis, usia, penampilan, dan lain sebagainya. Sebaliknya, sebuah sistem kecerdasan buatan (AI) dapat diprogram untuk hanya berfokus pada faktor-faktor penting saja, seperti kepribadian, keterampilan, pengalaman dan kualifikasi para kandidat.

  • Menghemat waktu dan biaya serta meningkatkan efektivitas

    • Salah satu tantangan utama bagi perekrut adalah untuk mengidentifikasi kandidat-kandidat terbaik dari sekian banyak aplikasi yang mereka terima setiap harinya. AI dapat membantu menghilangkan tugas-tugas manual semacam ini karena ia diprogram untuk mencapai efektivitas maksimal dalam hal waktu, biaya dan kualitas. Setelah proses seleksi kandidat telah sepenuhnya di-otomatisasi, lebih banyak data kemudian akan dikumpulkan dan dinilai secara efisien.

  • Meningkatkan pengalaman dan keterlibatan kandidat

    • Para perekrut seringkali dibanjiri dengan tugas-tugas yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka, sehingga banyak dari mereka menghadapi kesulitan dalam mempertahankan kecepatan atau waktu respon yang baik dengan para kandidat, yang berujung pada terciptanya tingkat keterlibatan dan pengalaman kandidat yang buruk. Dengan memperkenalkan teknologi chatbots dan asisten virtual, para kandidat akan mendapat pengalaman interaksi dan kecepatan/waktu respon yang lebih baik, membuat mereka tetap terlibat dan terhubung sepanjang proses rekrutmen.

 

loa-bottombanner-728x90ev-article-and-edm-banner

 

Kontra

  • Isu-isu terkait tingkat akurasi dan reliabilitas

    • Meskipun telah mengalami banyak kemajuan, kecerdasan buatan atau AI masih jauh dari sempurna. Salah satu kekurangan terbesar dalam sistem pelacakan pelamar adalah masih rendahnya tingkat akurasi dan reliabilitas karena sistem AI dapat dengan mudah dikacaukan dengan berbagai pilihan formatting. Sebagai contoh, seorang kandidat mungkin memiliki seluruh kualitas positif yang dicari oleh si perekrut, namun tetap gagal memenuhi kualifikasi AI akibat penggunaan format bullet points yang tidak umum dalam surat lamaran atau resume miliknya.

  • Ketergantungan berlebih pada kata kunci tertentu

    • AI sangat bergantung pada kata kunci tertentu untuk menyeleksi para kandidat dari tumpukan aplikasi yang masuk. Hal ini dapat menjadi celah masuk bagi para kandidat yang familiar dengan cara kerja program AI, dimana mereka dapat mencantumkan kata kunci spesifik yang berpotensi mengelabui sistem AI dan membuat seolah-olah mereka merupakan kandidat yang tepat bagi berbagai jabatan, meskipun pada kenyataannya tidak.

  • Kurangnya penilaian manusia

    • Jika sebuah perusahaan hendak mendiversifikasi tenaga kerjanya, menggunakan AI dalam proses perekrutan pegawainya mungkin bukanlah pilihan terbaik. Terdapat banyak kandidat di luar sana yang tidak memiliki pengalaman kerja yang relevan namun mungkin tetaplah dikategorikan sebagai kandidat yang paling tepat untuk suatu jabatan berdasarkan kepribadian, ketertarikan pribadi, karakter dan etos kerjanya. Aspek-aspek tersebut merupakan faktor yang membutuhkan penilaian manusia. Menggunakan bantuan AI dalam hal ini justru dapat mengurangi diversifikasi tenaga kerja di perusahaan Anda.

Mengotomatisasi proses rekrutmen dalam HR akan menghemat waktu dan ujung-ujungnya biaya, serta memungkinkan para perekrut untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas penting lainnya. Saat ini masih terdapat beberapa kelemahan pada penerapan AI dalam proses perekrutan SDM, namun pada akhirnya permasalahan tersebut akan terselesaikan, seperti halnya berbagai tantangan sebelumnya. Lebih penting lagi, dengan adanya implementasi AI dalam segala aspek kehidupan manusia, hanyalah masalah waktu sebelum kecerdasan buatan digunakan secara luas, bahkan dalam proses perekrutan SDM.

loa-bottombanner-728x90ev-article-and-edm-banner

Langganan Tips Rekrutmen

Dapatkan pesan dari para pakar Tips Rekrutmen langsung ke kotak masuk Anda.
Anda dapat berhenti berlangganan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan' Anda setuju dengan Pernyataan Privasi SEEK kami