HRD Wajib Tahu! Ini Cara Merekrut Karyawan yang Berkualitas
Sebagai seorang HRD, Anda tentunya pernah berpartisipasi dalam proses rekrutmen karyawan baru. Baik itu dalam proses seleksi administrasi, interview tahap awal, hingga psikotes atau tes kemampuan tambahan sesuai dengan syarat dari perusahaan. Terlepas dari job training yang difasilitasi oleh perusahaan, proses rekrutmen dapat menjadi salah satu kunci utama dalam menciptakan lingkungan kerja dan kinerja karyawan yang berkualitas.
Lingkungan kerja yang sehat dan positif tentunya memiliki pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan, yang berbanding lurus dengan tujuan dan pencapaian perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mempersiapkan strategi dan cara merekrut karyawan yang terbaik.
Mencari cara terbaik dalam merekrut karyawan dapat menjadi sebuah proses yang menantang. Setiap perusahaan pastinya menginginkan kandidat yang paling potensial. Beberapa perusahaan bahkan memiliki spesifikasi khusus bagi calon karyawannya, seperti berasal dari lulusan universitas terkemuka, memiliki kemahiran tertentu, hingga usia dan gender.
Namun, perlu diingat bahwa memiliki kemampuan untuk merekrut kandidat yang tepat dan berkualitas juga tidak kalah penting. Salah satu hal yang harus dihindari oleh para HRD adalah bad hire.
Bad hire adalah kandidat yang memiliki segudang prestasi dan kelebihan, namun tidak memberikan performa seperti yang diharapkan setelah menjadi karyawan baru. Ciri-ciri seorang bad hire adalah sering tidak menepati deadline, mengabaikan visi, misi, dan value perusahaan, hingga bekerja dengan usaha yang seminim mungkin.
Kesalahan dalam merekrut seorang bad hire juga dapat dimulai sedari proses interview kerja, lho! Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui beberapa sifat, sikap, dan perilaku kandidat yang dapat menjadi tanda bahwa ia bukanlah pilihan terbaik.
Ciri-ciri Kandidat yang Kurang Baik
Terlihat tidak mempersiapkan diri Hal ini merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi keseriusan kandidat dalam melamar kerja. Contohnya adalah ketika saat proses interview, kandidat datang terlambat tanpa pemberitahuan sebelumnya, atau sering mengajukan pengubahan jadwal tanpa alasan yang jelas. Ini adalah tanda bahwa kandidat tersebut hanya main-main dan tidak serius melamar.
Kurang menguasai pengetahuan tentang produk, perusahaan, dan posisi yang dilamar Berhubungan dengan poin sebelumnya, seorang kandidat yang betul-betul tertarik pada perusahaan yang dilamarnya pasti mempersiapkan diri dengan menguasai informasi yang dibutuhkan. Mereka akan melakukan riset mengenai posisi, produk, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan perusahaan. Jika seorang kandidat tidak dapat menjawab pertanyaan mendasar mengenai perusahaan, bisa jadi ia memang tidak begitu tertarik untuk bergabung.
Tidak bisa menjelaskan pekerjaan sebelumnya secara maksimal Mendapatkan calon karyawan yang memiliki prestasi yang cemerlang merupakan dambaan setiap perusahaan. Apalagi jika ia juga telah berkiprah di suatu bidang dalam waktu yang cukup lama. Namun, Anda perlu berhati-hati apabila kandidat tersebut tidak bisa menjelaskan pekerjaan sebelumnya secara maksimal. Terdapat kemungkinan ia tidak bertanggung jawab di pekerjaan sebelumnya, atau bahkan melakukan rekayasa resume.
Tidak mengajukan pertanyaan sama sekali Interview yang baik adalah interview yang berjalan dua arah. Jika kandidat tidak mengajukan pertanyaan apapun pada sesi tanya jawab, bisa jadi ia memang tidak tertarik untuk mengenal perusahaan yang dilamar secara lebih lanjut. Kandidat yang antusias biasanya akan mengajukan beberapa pertanyaan, baik itu mengenai budaya kerja, fasilitas perusahaan, hingga posisi yang dilamar.
Menceritakan keburukan tempat kerja sebelumnya Kandidat yang berkualitas tentunya memiliki attitude atau sikap yang baik. Jika seorang kandidat secara terang-terangan membuka kejelekan mengenai rekan kerja atau perusahaan sebelumnya, sudah pasti merekrutnya adalah bukan pertimbangan yang baik. Apalagi jika ia belum melakukan resign dari perusahaan tersebut.
Akibat Salah Merekrut Karyawan
Apabila bad hiring decision atau kesalahan dalam memilih kandidat terjadi, tentunya ada banyak konsekuensi yang harus ditanggung oleh perusahaan. Kerugian dari segi waktu dan biaya, terganggunya kerja sama tim, hingga reputasi perusahaan menurun adalah beberapa risiko yang dapat terjadi.
Kerugian waktu dan biaya Proses rekrutmen tentunya membutuhkan alokasi waktu tertentu serta biaya yang biasa disebut cost per hire. Tidak hanya kehilangan biaya rekrutmen, potensi akan kehilangan biaya penyelenggaraan psikotes, software rekrutmen, hingga biaya training dan gaji karyawan baru juga bisa terjadi. Waktu yang dibutuhkan untuk melatih seorang bad hire juga akan memakan durasi yang lebih lama dibandingkan dengan karyawan lainnya. Jika Anda merekrut karyawan yang kurang tepat, tentunya semua waktu, biaya, hingga tenaga yang dikeluarkan akan dirasa sia-sia.
Terganggunya kerja sama tim Kesalahan perekrutan yang kurang tepat tentunya akan berdampak pada kondisi lingkungan kerja. Karyawan yang kurang berkualitas dapat mempengaruhi kinerja sebuah tim, khususnya orang-orang yang bekerja langsung dengannya. Jika tidak segera diatasi, konflik antar karyawan dapat terjadi dan membuat suasana kerja menjadi keruh. Akibatnya, goal atau tujuan perusahaan dapat terganggu karena performa karyawan yang kurang baik.
Reputasi perusahaan menurun Ketika kesalahan bad hiring decision terjadi lebih dari dua atau tiga kali, kemungkinan penurunan kualitas perusahaan juga dapat terjadi. Penurunan reputasi perusahaan dapat disebabkan oleh kepemimpinan dan pelatihan yang kurang baik, serta perubahan nilai-nilai dan kultur yang dibangun dan diamalkan secara konsisten. Penurunan reputasi juga berhubungan langsung dengan kepercayaan konsumen kepada perusahaan.
Setelah mengetahui ciri-ciri kandidat yang kurang baik serta mempelajari akibat dari salah merekrut, sudah saatnya Anda perlu merencanakan strategi perekrutan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas. Memilih cara terbaik merekrut karyawan merupakan langkah yang harus dipikirkan secara matang. Simak tips di bawah ini untuk mengetahui cara merekrut karyawan!
Cara menghindari kesalahan merekrut karyawan
Tentukan kualifikasi posisi secara detail Sebelum memasang iklan lowongan kerja, ada baiknya untuk Anda melakukan diskusi dengan user dan tim yang membutuhkan karyawan baru. Tentukan syarat keterampilan, pengalaman, serta nilai-nilai yang diperlukan bagi setiap posisi agar dapat menentukan gambaran kandidat yang ideal dan berkualitas. Menentukan kualifikasi posisi secara detail juga dapat mempermudah proses rekrutmen melalui penyaringan secara administratif.
Selalu lakukan background check Sisihkanlah waktu 5-10 menit sebelum wawancara dimulai untuk memeriksa latar belakang masing-masing kandidat secara menyeluruh. Baca resume dan CV kandidat secara teliti untuk mengurangi kemungkinan merekrut karyawan yang melakukan rekayasa resume. Jika dirasa perlu, Anda juga dapat memeriksa jejak digital para kandidat melalui sosial media untuk mengetahui riwayat mereka.
Gunakan tes kepribadian Pada posisi tertentu, khsususnya jabatan senior seperti manager, mintalah para kandidat untuk mengikuti tes kepribadian atau psikotes. Hal ini bertujuan untuk menilai kepribadian serta soft skills yang dimiliki. Kemampuan seperti kepemimpinan, manajerial, hingga kepekaan dan rasa empati merupakan hal penting yang menjadi bahan pertimbangan. Walaupun tidak dapat hanya dinilai melalui sebuah tes, menggunakan hasil psikotes dapat memberikan Anda bayangan mengenai kepribadian pelamar tersebut.
Gunakan tes keterampilan Untuk mengetahui hard skills atau pengetahuan terhadap suatu bidang, Anda bisa meminta para kandidat untuk mengambil tes keterampilan. Namun, pastikan untuk jangan terlalu terpaku pada hasil yang dikeluarkan. Ingatlah untuk tetap mempertimbangkan kemampuan praktis dan teknis yang sebelumnya pernah dilakukan oleh kandidat.
Membuat checklist pertanyaan interview Membuat checklist yang berisi pertanyaan interview dapat memudahkan Anda dalam mencari kandidat yang berkualitas. Dengan menggunakan checklist, Anda dapat mengatur alur interview agar lebih tertata. Selain itu, checklist pertanyaan juga berguna untuk menentukan “skor” seorang kandidat berdasarkan kemiripan jawaban yang mereka lontarkan dan jawaban yang dicari oleh user dan tim yang membutuhkan karyawan baru.
Itu dia tadi tips terbaik merekrut karyawan yang berkualitas. Namun, ada cara lain yang dapat mempermudah proses perekrutan Anda, lho!
Melalui Talent Search, JobStreet menawarkan Anda fitur yang memungkinkan perusahaan mencari kandidat berdasarkan preferensi khusus. Selain itu, JobStreet juga menyediakan akses kandidat serius dengan talenta yang paling relevan melalui database kandidat SDM terbesar di Asia Tenggara.
Dapatkan profil kandidat yang potensial beserta informasi kontaknya melalui JobStreet Talent Search di sini!
Pasang iklan lowongan kerja Anda di JobStreet Indonesia untuk mendapatkan kandidat potensial secara strategis dan tanpa tepot. Jangan lupa juga untuk mengakses laman Employers Insight untuk mengetahui tren rekrutmen, berita dan kegiatan rekrutmen, hingga laporan eksklusif seputar rekrutmen dari JobStreet.