Hadapi Tech Winter, Ini 4 Tips Bantu Perusahaan Anda Bertahan!
Memasuki kuartal IV, fenomena startup PHK semakin ramai diperbincangkan. Kondisi ini disebut-sebut dipicu oleh ancaman tech winter, yaitu masa stagnasi bagi perusahaan-perusahaan berbasis digital karena angin lesunya perekonomian.
Untuk kondisi startup PHK di Indonesia sendiri, setidaknya sudah ada beberapa perusahaan yang memutuskan untuk mengambil langkah ini untuk menjaga efisiensi bisnisnya. Mulai dari marketplace multinasional, startup edutech, perusahaan fintech seperti perbankan digital, hingga platform layanan pangan B2B (Business to business) digital.
Namun, cukup masifnya pengambilan kebijakan serupa oleh banyak perusahaan startup menimbulkan pertanyaan tentang PHK itu sendiri. Bagi keberlangsungan perusahaan di masa depan, terdapat kemungkinan risiko buruk yang bisa menjadi tantangan ke depannya. Misalnya, meredupnya citra baik perusahaan bagi para job seekers potensial.
Tentunya, banyak talent generasi masa kini cenderung memiliki pandangan positif mengenai perkembangan perusahaan berbasis digital dan teknologi, sehingga tertarik untuk bekerja di sana. Namun secara garis besar, tak sedikit talent juga mendambakan kestabilan, kejelasan jenjang karir, dan juga keberlangsungan pekerjaannya bagi masa depan mereka.
Kepedulian para talent mengenai faktor-faktor stabilitas tersebut tentunya akan mendasari pertimbangan mereka dalam memilih perusahaan apa yang akan mereka lamar. Hal ini tentunya agar mereka punya pengalaman kerja yang aman, potensial, dan berguna bagi keberlangsungan karir jangka panjangnya.
Lalu, bagaimana sebaiknya Anda memposisikan diri dengan bijak sebagai bagian dari Human Capital Management perusahaan startup menghadapi ancaman tech winter? Mari bahas bersama melalui artikel kami!
Memahami Apa Itu Tech Winter 2022
Dilansir dari data terbaru lembaga Startup Ranking, Negara Indonesia menempati posisi kelima setelah Amerika Serikat, India, Britania Raya (UK), dan Kanada sebagai negara dengan jumlah perusahaan startup terbanyak sedunia. Bahkan hingga saat ini, jumlah startup Indonesia telah mencapai sekitar 2.443 perusahaan.
Bersamaan dengan pesatnya pertumbuhan startup Indonesia, efek domino pandemi menghadirkan beberapa situasi yang menempatkan pertumbuhan startup di posisi yang kurang kondusif. Mulai dari cukup agresifnya fluktuasi inflasi Indonesia, krisis ekonomi dan energi di negara pemegang economic power seperti Amerika Serikat dan Britania Raya (UK), hingga tidak strategisnya stabilitas ekonomi dunia karena Perang Rusia-Ukraina.
Seperti diketahui, banyak startup Indonesia masih sangat bergantung dengan modal investor dalam negeri atau pun asing untuk melancarkan prosesnya memperluas ekspansi pasar. Ketika kondisi ekonomi tidak menentu, langkah paling mungkin dilakukan oleh mayoritas investor, khususnya pemodal asing, adalah menghindari penanaman modal bagi perusahaan yang punya risiko kerugian tinggi.
Ditambah lagi, melihat kondisi terkini di masyarakat Indonesia yang dihadapkan dengan kenaikan harga BBM dan masih cukup tingginya angka inflasi. Masyarakat bersiap-siap mengantisipasi lonjakan beberapa harga komoditas primer, yang pada akhirnya bisa memicu lesunya daya beli masyarakat terhadap produk atau jasa sekunder atau tersier.
Dua gambaran kondisi di atas tentu akan berdampak signifikan bagi keberlangsungan operasional bisnis perusahaan startup Indonesia dan tidak stabilnya prospek revenue bisnis. Karena itu, fenomena PHK massal di startup terjadi.
Kondisi di atas menjadi pemicu dasar badai tech winter yang dialami perusahaan rintisan Indonesia dan bahkan seluruh dunia. Jadi, tech winter didefinisikan sebagai kondisi terancamnya stabilitas bisnis perusahaan startup karena investor-investor potensial menarik modalnya karena khawatir akan kondisi ekonomi negara yang tidak stabil.
4 Tips Menghadapi Tech Winter
Tentunya, sebagai pemegang tanggung jawab utama dalam pengelolaan pegawai, Anda ingin mengambil langkah terbaik bagi keberlangsungan perusahaan. Dalam kondisi sulit ini, terdapat dua kemungkinan.
Pertama, PHK karyawan harus dilakukan untuk menjaga efisiensi keuangan dan bisnis perusahaan. Atau kedua, tidak harus melakukan pengurangan pegawai tetapi Anda harus benar-benar memaksimalkan pengelolaan sumber daya manusia agar mampu bertahan menghadapi gempuran ketidakstabilan kondisi di masa depan.
Dalam mengantisipasi dua kemungkinan di atas, ini dia empat tips menghadapi badai tech winter yang bisa Anda aplikasikan.
Maksimalkan Efisiensi Kerja Karyawan
Menghadapi kondisi ekonomi yang tidak stabil, kondisi ini kemungkinan besar akan memicu turunnya daya beli masyarakat. Terlepas dari produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan Anda, langkah paling strategis mengantisipasi meredupnya revenue adalah menjaga atau mengoptimalkan efisiensi kerja. Berperan di Human capital Anda harus berupaya lebih keras menentukan benchmark indikator kinerja karyawan.
Pastikan Anda melakukan koordinasi berkala bersama team lead terkait untuk memperbarui key performance indicator yang tepat target bagi seluruh divisi yang ada. Karena kondisi perusahaan pada tiap kuartal rentan dihadapkan dengan kondisi tidak terduga seiring dengan kondisi ekonomi yang fluktuatif, maka pengetatan pada key performance indicator sangat penting untuk menjaga produktivitas kerja berkelanjutan.
Berhati-hati Mengambil Keputusan PHK Karyawan
Jika ternyata perusahaan harus mengambil kebijakan PHK karyawan, maka Anda harus betul-betul memperhatikan eksekusinya. Jika Anda tidak mengikuti tata cara PHK yang berlaku dalam peraturan pemerintah maka ada risiko besar Anda mempertaruhkan citra baik perusahaan di dunia bursa kerja. Keputusan PHK yang tidak mengikuti regulasi tentunya menyalahi hak pekerja. Meski perusahaan Anda menerapkan kontrak NDA (Non-Disclosure Agreement) tidak ada jaminan penuh mantan pegawai Anda akan berdiam diri jika keputusan PHK terindikasi menyalahi aturan hukum yang ada.
Ditambah lagi, dalam kondisi serba digital, peran sosial media yang krusial membuat Anda harus hati-hati dalam melakukan PHK karyawan. Karena itu, pastikan Anda memikirkan dengan matang tata cara melakukan PHK. Ada baiknya juga Anda menyisihkan waktu untuk berbicara one-on-one dengan tiap karyawan mengenai alasan mengapa perusahaan harus mengambil keputusan berat ini. Berikan apresiasi dan feedback atas kinerja pegawai tersebut selama ini, serta sampaikan pemberitahuan PHK secara sah seperti diatur dalam PP No.35 tahun 2021 Pasal 37 Ayat 3 mengenai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sebelum PHK terjadi.
Fokus Menjaga Employer Branding
Employer branding didefinisikan sebagai cara untuk membangun citra atas merek perusahaan agar punya reputasi sebagai tempat kerja terbaik bagi karyawannya. Artinya, employer branding ini berfungsi agar para talent potensial di luar sana akan tertarik bergabung dengan perusahaan Anda. Hal ini dapat dianalogikan ketika perusahaan A viral di sosial media karena kebijakan PHK yang menyalahi aturan, maka perusahaan A akan punya catatan buruk dalam menjaga dan menghargai kesejahteraan pegawainya. Hal ini akan mendorong audiens yang merupakan kandidat potensial akan memilih untuk menghindari bekerja di perusahaan A karena melihat post viral tersebut.
Sebaliknya, jika sebuah perusahaan dapat menunjukkan gambaran nyata tentang pemeliharaan kesejahteraan pegawai dan manajemen perusahaan yang baik, maka secara natural para kandidat potensial akan tertarik untuk bergabung di perusahaan tersebut. Semakin bagus employer branding perusahaan, maka semakin besar potensi kandidat-kandidat terbaik bergabung dengan Anda untuk tumbuh kembang perusahaan. Karena itu, jika ternyata kondisi perusahaan tidak bisa menghindari keputusan PHK karyawan, langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah membangun employer branding yang baik Menjaga employer branding juga dibutuhkan jika nantinya tech winter sudah berhasil dilewati dan ekonomi perusahaan sudah lebih stabil untuk melakukan rekrutmen kembali, sehingga Anda tidak perlu khawatir soal minat kandidat potensial untuk bergabung bersama perusahaan.
Bijak Merekrut Talent Memasuki tahun ketiga pandemi, perusahaan startup yang semula mulai bangkit dari dampak pandemi dihadapkan dengan risiko tech winter karena guncangan perekonomian global. Dalam menyikapi tantangan besar ini, manajemen perusahaan perlu menyiapkan diri dari gesekan-gesekan yang mungkin terjadi di masa depan.
Untuk menghadirkan stabilitas internal di tengah ketidakstabilan faktor eksternal, sebuah perusahaan memerlukan tim yang berisi individual yang tak hanya brilian dalam bekerja, namun juga cerdas dalam memosisikan diri di tengah tantangan krisis yang sedang dijalani.
Karena itu, penting bagi Anda menemukan talent yang memiliki kualitas seperti kemampuan berpikir kritis, punya tingkat empati yang baik, serta siap berkontribusi dalam aksi nyata menghadapi krisis bersama-sama.
Bangun Resistensi dengan Talent Terbaik Bersama JobStreet!
Sebagai pengelola sumber daya manusia perusahaan, Anda tentu perlu menemukan space terpercaya yang dapat membantu Anda membangun tim yang siap melewati kondisi krusial tech winter bersama. Namun di tengah tantangan tech winter ini, Anda tidak perlu khawatir karena JobStreet hadir untuk mendukung perusahaan Anda membangun resistensi tim perusahaan!
Melalui job portal kami, Anda bisa dipertemukan dengan para talent berkualitas, berpengalaman, serta tentunya siap bergandengan untuk menghadapi krisis demi tercapainya target pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. Solusi Rekrutmen Lengkap kami memberikan fitur yang dapat mempertemukan perusahaan dengan kandidat yang tepat dengan mudah, cepat, dan efisien.
Kami juga memiliki fitur filter yang dapat Anda gunakan dalam proses membangun tim impian tahan tech winter. Mulai dari lama pengalaman kerja yang dimiliki, spesialisasi bidang profesi dan sektor bisnis, rentang gaji yang sesuai, hingga skill set dan kualitas diri yang Anda cari dari kandidat.
Pada akhirnya, menemukan talent yang tepat dan mengelola karyawan agar bisnis perusahaan dapat berjalan maksimal di tengah tech winter adalah tantangan yang signifikan, terlebih bagi Anda yang punya peran krusial dalam mengelola sumber daya manusia.
Karena itu, pastikan untuk terus menambah wawasan Anda mengenai kondisi terkini industri terkait, tren perekrutan terkini, preferensi pegawai masa kini dalam bekerja, hingga laporan eksklusif lainnya hanya di laman Insights JobStreet!
Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.
Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.
Tentang SEEK Asia
SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.
Tentang SEEK Limited
SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.