Pertahankan Bisnis di Era Digital, Ini 6 Cara Rekrut Digital Talent
Saat ini, internet dan informasi digital sudah lebih mudah diakses berbagai lapisan masyarakat, sehingga hal ini juga memengaruhi perilaku sebagai konsumen. Berbanding lurus dengan hal tersebut, saat ini bisnis di era digital juga turut menjadi fenomena yang penting.
Pelaku bisnis tentu dituntut untuk adaptif dan berinovasi di tengah cepatnya pergerakan digital. Akibatnya, banyak lapangan kerja baru yang berhubungan dengan digital muncul. Situs web, aplikasi, dan media sosial berperan penting dalam pergerakan bisnis.
Kesadaran akan pentingnya inovasi bisnis di era digital menjadi penting. Perubahan ini tentunya diantar oleh inovasi karena hal tersebut merupakan upaya paling krusial bagi pelaku bisnis agar usahanya tetap relevan dan bertahan.
Namun, tahukah Anda bahwa selain inovasi, ada pemeran penting lain yang harus ada agar perusahaan dapat berjalan? Simak artikel berikut untuk mengetahui cara memperkuat bisnis di era digital!
Cara Menghadapi Era Digital Saat Ini Versi Perusahaan Top Dunia
Berinovasi dalam bisnis punya tantangan tersendiri. Terkadang, perubahan yang dipantik oleh inovasi menghasilkan disrupsi, baik pada produk maupun proses bisnisnya.
Bentuk dari inovasi ini muncul dalam bentuk perubahan proses bisnis, ide produk terbaru, hingga penggunaan perangkat otomatisasi. Dalam bisnis di era digital, tentu saja ini sangat relevan. Jika dijalankan dengan baik, inovasi ini akan meningkatkan produktivitas, keunikan, revenue, hingga kepuasan pelanggan.
Mari ketahui cara 4 perusahaan top dunia dalam menghadapi era digital.
Disney Siapa yang tidak mengenal Disney? Perusahaan kelas dunia yang menyediakan berbagai macam hiburan dalam barisan produknya. Munculnya Netflix dan platform streaming film online lainnya merupakan suatu tantangan yang besar. Di era digital, preferensi masyarakat kini bergeser dari menonton TV kabel dan film bioskop ke platform digital. Disney sebagai perusahaan yang produknya mengudara di TV kabel dan bioskop harus menentukan langkah selanjutnya. Inovasi yang dilakukan adalah beradaptasi dengan cara pelanggan menikmati film-filmnya. Hasilnya, Disney meluncurkan Disney+ Hotstar, platform streaming film online yang merupakan inovasi dari fenomena tersebut.
Adobe Inc Adobe Inc, atau yang biasa kita kenal dengan Adobe merupakan perusahaan software yang menjual lisensi software untuk membuat dan menyunting dokumen hingga gambar. Pada tahun 2008, perusahaan ini mengalami krisis dan perusahaan yang menjadi pengguna mengurungkan niatnya untuk membeli lisensi software terbaru dari Adobe. Inovasi yang dilakukannya yakni meluncurkan Adobe Creative Cloud. Jika sebelumnya pengguna membeli lisensi, mereka hanya perlu berlangganan Adobe melalui cloud. Dengan begitu, pengguna dapat menggunakan fitur-fitur yang ditawarkan hanya dengan berlangganan. Tidak hanya itu, fitur cloud juga memungkinkan para penggunanya untuk berkolaborasi dalam proses pembuatan dokumen atau gambar dan menyimpan file-nya secara online, hal ini memberikan nilai lebih bagi penggunanya. Karena inovasi ini, revenue Adobe di 2008 3.5 miliar dolar US meningkat hingga 12.8 miliar dolar US di 2020.
DHL Jika dua perusahaan sebelumnya menjual produk digital dan melakukan inovasi digital lanjutan, bukan berarti perusahaan dengan produk non-digital tidak bisa mempraktikkannya juga. Delsey, Hillblom, and Lynn International GMBh, atau biasa kita kenal dengan DHL, merupakan contoh lain dari perusahaan yang melakukan inovasi digital untuk bisnisnya. Proses quality control berbasis digital memungkinkan perusahaan ini untuk membaca big data untuk memproses setiap paketnya. Melalui Artificial Intelligence (AI) dan machine learning, DHL dapat melakukan kontrol terhadap miliaran paket dan memprediksi isu secara real-time, menganalisa, hingga memantau pergerakan. Tidak hanya itu, DHL juga meningkatkan customer experience dengan menggunakan chatbot yang bisa diakses 24 jam. Pelanggan dapat memantau pergerakan paket, menjadwalkan kapan paket akan diantar, hingga mengakses kode QR untuk pengembalian paketnya.
IKEA Selain DHL, IKEA sebagai perusahaan yang produknya bukan merupakan produk digital juga dapat dijadikan inspirasi dalam hal inovasinya. Mulai dari pemilihan bahan, layanan pengiriman, hingga pengalaman di toko, IKEA melakukan transformasi menyeluruh yang melibatkan digitalisasi. Perusahaan asal Swedia ini melakukan penyederhanaan arsitektur IT-nya. Digitalisasi internal dalam hal operasi dan perubahan kultur perusahaan juga ikut berperan di dalamnya. Selain itu, IKEA juga mencoba memahami perilaku konsumen di era digital dan mengevaluasi bagaimana touchpoint digital dan fisik dapat disatukan. Jika biasanya pelanggan harus datang ke toko untuk membeli furnitur, kini mereka dapat membuat interior sesuai preferensi mereka secara online dan dapat memvisualisasikannya saat mereka datang ke toko dengan menggunakan fitur Virtual Reality (VR) dan Artificial Reality (AR). Machine learning dan AI digunakan untuk memprediksi tren pasar terkini sehingga IKEA dapat menyesuaikan produk terbarunya dengan keinginan pelanggan.
Mencari Digital Talent yang Tepat
Dalam memaksimalkan inovasi dalam bisnis, Anda dapat mengambil pembelajaran dari perusahaan-perusahaan dunia yang tadi telah disebutkan. Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan yakni, tidak takut dalam mencoba hal baru, hindari rasa ragu, fokus pada kebutuhan pelanggan, dan meningkatkan investasi untuk inovasi-inovasi yang berkelanjutan.
Selain itu, membangun kultur perusahaan yang sesuai juga dapat mendukung jalannya inovasi. Pastikan untuk merekrut kandidat terbaik yang memiliki keterampilan digital. Dengan begitu, roda inovasi dalam bisnis di era digital akan terus berputar dan membuat perusahaan Anda tetap relevan.
Di era digital ini, tidak hanya preferensi pelanggan yang bergeser. Preferensi kandidat dalam memilih perusahaan yang terbaik untuknya juga mengalami perubahan. Berikut 6 cara agar perusahaan Anda dapat merekrut kandidat terbaik untuk inovasi bisnis di era digital berdasarkan laporan The Future of Recruitment yang dilakukan JobStreet sebagai Mitra Talenta No.1 di Asia.
Hindari stereotip Saat melaksanakan proses rekrutmen, biasanya perusahaan memiliki kriteria tertentu, seperti jenjang pendidikan, almamater, hingga domisili. Hal tersebut merupakan hal yang lumrah. Namun, kecenderungan ini dapat berakibat buruk jika tercipta bias terhadap kandidat yang tidak memiliki kriteria tersebut. Kini, apapun latar belakangnya, skill dan sikap merupakan hal yang paling utama. Bagi banyak perusahaan, lokasi bisa disiasati dengan opsi remote work dan hybrid work. Dengan menghindari bias, perusahaan dapat memiliki akses ke kelompok kandidat baru. Rekrut 70% kandidat yang memenuhi semua kriteria dan latih 30% sisanya. Dengan begitu, Anda dapat memberi ruang dan melihat kenyataan dari performa kandidat dengan detail latar belakang berbeda dan menciptakan dinamika yang kolaboratif dan inklusif.
Sesuaikan cara pendekatan Anggap kandidat sebagai seorang konsumen. Untuk mencari kandidat terbaik, perusahaan harus menyesuaikan cara pendekatannya. Masing-masing dari proses rekrutmen memiliki penyesuaiannya tersendiri, bergantung pada persona kandidat yang diinginkan. Gunakan data yang ada untuk mengelompokkan calon kandidat berdasarkan personanya. Dengan begitu Anda dapat mengetahui apa yang benar-benar dibutuhkan oleh kandidat tersebut. Jika sudah menemukan kebutuhan mereka, Anda dapat menyesuaikannya dengan tawaran dan benefit yang akan diberikan perusahaan.
Gunakan platform digital dengan efektif Pergeseran perilaku berdampak pada perubahan aktivitas yang dilakukan saat proses rekrutmen. Jika dulu sesi wawancara dilakukan secara tatap muka, kini Anda dapat menggunakan tools rekrutmen seperti platform video conference yang dapat menjadwalkan wawancara. Proses pendaftaran kandidat juga dapat dilakukan via aplikasi atau platform rekrutmen lain seperti JobStreet. Di dalamnya Anda dapat menjelaskan profil perusahaan, membuat kiriman tentang tips rekrutmen, dan lainnya. Pastikan interaksi yang dibangun dengan kandidat dilakukan secara langsung dan bukan melalui chatbot atau wawancara berbasis AI untuk memaksimalkan proses rekrutmen.
Bangun kepercayaan kandidat Sama seperti membangun kepercayaan dengan konsumen, membangun kepercayaan kandidat juga tidak kalah pentingnya. Sebagai perusahaan, hal yang dapat Anda lakukan adalah memaksimalkan strategi word of mouth melalui karyawan Anda. Selain itu, program referral juga dapat diluncurkan untuk mendukung strategi tersebut. Jika kandidat mendengar langsung dari kolega yang dikenalnya, kepercayaan mereka terhadap perusahaan akan meningkat. Keterbukaan perusahaan terhadap proses rekrutmen sangat penting bagi kandidat, khususnya mengenai manfaat dan poin penting lainnya. Selain meningkatkan kepercayaan kandidat, bersikap terbuka tentang rekrutmen juga dapat menghemat banyak waktu dan mengurangi kekecewaan karena perbedaan ekspektasi.
Sesuaikan kultur perusahaan dengan calon digital talent Membangun kepercayaan dalam proses rekrutmen merupakan salah satu refleksi dari kultur perusahaan yang diminati para kandidat era digital. Mungkin gaji tinggi dan kenaikan jabatan merupakan hal yang menarik bagi mereka, tetapi kultur perusahaan sama pentingnya. Kandidat di era digital menyukai fleksibilitas kerja dan work-life balance yang baik. Kesejahteraan karyawan merupakan poin penting bagi mereka. Pekerjaan remote, memiliki atasan yang suportif, adanya dukungan terhadap karyawan sebagai orang tua, merupakan hal yang mereka cari di perusahaan.
Siapkan jenjang karir yang jelas Tidak ada yang dapat memprediksi takdir seseorang. Namun kandidat dapat merencanakan dan mengidentifikasi prospek dari tempat kerja mereka selanjutnya. Jenjang karir merupakan salah satu alasan utama kenapa karyawan pindah dari kantor lamanya. Karenanya, jika perusahaan Anda memiliki peluang jenjang karir yang jelas, kesempatan untuk mengembangkan diri, dan prospek naik jabatan, semakin besar keinginan kandidat untuk tidak resign. Anda dapat menyediakan program talent mobility dimana karyawan dapat berpindah posisi dan mengeksplor skill dan minat mereka. Selain itu, Anda juga dapat menyediakan program internal yang memungkinkan karyawan berpindah ke posisi yang lebih sesuai dengan skill dan pengalaman mereka. Hal ini sangat menguntungkan, karena meningkatkan agility dan adaptabilitas karyawan, serta mempersiapkan mereka untuk setiap transformasi perusahaan.
Digitalisasi membuat bisnis berjalan dengan sangat cepat dan menghasilkan transformasi pada perusahaan. Sebagai pelaku bisnis, penting untuk perusahaan Anda beradaptasi dengan perubahan ini. Dunia digital dan fisik kini telah bergabung menjadi satu, dan ini waktu yang tepat untuk memaksimalkan peluang tersebut dengan mengintegrasikannya dalam bisnis Anda.
Setelah mengetahui tips merekrut kandidat di era digital, saatnya Anda membaca laporan berbasis data dari JobStreet, The Future of Recruitment, yang berisi insight menarik tentang perspektif kandidat di era digital.
Ini saatnya Anda merekrut kandidat digital talent terbaik untuk perusahaan Anda! Akses fitur JobStreet Talent Search untuk menemukan kandidat yang paling cocok dan mampu berkontribusi mempertahankan relevansi perusahaan di era digital. Kunjungi juga Employer Insight untuk mengakses update dan informasi penting lainnya seputar dunia perekrutan bersama JobStreet!
Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.