Lanjut ke konten
Hiring Advice Keterlibatan karyawan Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan Untuk Atasi Deadwood
Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan Untuk Atasi Deadwood

Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan Untuk Atasi Deadwood

Motivasi kerja karyawan di kantor Anda menurun? Tangani segera dengan cara-cara ini!

Pada sebuah perusahaan, penting untuk memastikan bahwa semua karyawan termotivasi untuk bekerja secara produktif. Situasi ideal tersebut akan menciptakan tempat kerja yang sehat. Jika ada gejala-gejala yang menyebabkan fungsi dalam perusahaan terganggu, hal yang utama dilakukan adalah mengidentifikasinya dan merehabilitasi kondisi agar situasi kembali ideal. Jika tidak, gejala tersebut bisa saja menyebabkan disfungsi pada aspek lain dalam perusahaan.

Maka dari itu, ketika karyawan mengalami tren performa yang menurun, besar kemungkinan karyawan tersebut sedang mengalami demotivasi. Dalam dunia bisnis, fenomena ini biasa disebut dengan deadwood. Mari kita ketahui lebih jauh mengenai deadwood serta cara mencegah dan menanganinya!

Deadwood, Fenomena Hilangnya Motivasi Kerja Karyawan

Bayangkan perusahaan Anda adalah sebuah hutan hijau yang tanahnya subur dan kadar oksigennya tinggi. Di suatu momen, ada satu pohon yang berhenti berfotosintesis sehingga ia tidak menghasilkan oksigen. Seiring waktu berjalan, pohon tersebut stagnan dan akarnya pun tidak kokoh untuk menahan tanah di bawahnya. Pohon mati tersebut adalah karyawan deadwood, yang artinya karyawan yang tidak produktif lagi.

Fenomena ini biasanya disebabkan oleh hilangnya motivasi karyawan untuk bekerja. Umumnya, Anda dapat mengidentifikasi karyawan yang mengalami demotivasi dengan melihat performa kerja mereka dalam beberapa bulan ke belakang. Saat diberi pekerjaan, karyawan tersebut hanya melakukan seadanya dan tidak maksimal. Bahkan setelah dilihat di beberapa kasus, hasil kerja mereka tidak maksimal. Contoh lainnya adalah, jika ada masalah pekerjaan yang terjadi pada dirinya, dia menyalahkan orang lain atau bahkan sistem dalam perusahaan.

Mereka juga seringkali menciptakan situasi negatif melalui perilaku marah, kesal, dan komplain mengenai pekerjaan. Dalam beberapa kasus, mereka merasa bahwa mereka tidak akan diberhentikan karena mereka dibutuhkan oleh tim. Di saat yang sama, mereka juga enggan untuk pindah karena merasa tidak ingin merelakan yang sudah dimiliki di perusahaan saat ini.

Apa dampaknya terhadap perusahaan Anda?

Perilaku-perilaku negatif yang dilakukan oleh karyawan yang sudah disebutkan di atas sudah pasti merugikan karyawan itu sendiri. Di samping itu, hal ini dapat merugikan perusahaan karena besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan. Berikut hal yang dapat terjadi pada perusahaan saat ada karyawan yang demotivasi:

Hilangnya respect terhadap manajemen Ketika ada karyawan yang terus mengeluh dan menyalahkan sistem perusahaan, karyawan lain juga mungkin akan terpengaruh dengan opini subjektifnya. Jika tidak, mungkin juga karyawan lain akan mempertanyakan sosok pimpinan yang tidak dapat mengatasi masalah karyawan yang demotivasi. Akibatnya, rasa respect karyawan terhadap manajemen akan menurun.

Atasan terancam diberhentikan Peran seorang pemimpin dalam tim sangat menentukan anggota timnya. Tidak jarang, atasan harus tau tindakan yang tepat untuk dilakukan untuk menangani masalah internal. Saat masalah karyawan demotivasi tidak dapat diselesaikan dengan baik, atasan tersebut akan dipertanyakan kapasitasnya dalam memimpin dan berpotensi diberhentikan.

Produktivitas perusahaan menurun Dalam sebuah perusahaan, kerja sama tim merupakan hal yang esensial. Jika ada anggota yang mangkir dari tugasnya karena demotivasi, alur kerja tim akan rumpang sehingga produktivitas tim akan menurun. Saat unit terkecil perusahaan mengalami kendala, besar kemungkinan unit-unit lain yang bekerjasama dengan unit tersebut juga akan terpengaruh sehingga produktivitas secara keseluruhan akan menurun.

Moral karyawan akan terpengaruh Jika ada salah satu dari anggota tim yang bersikap negatif, anggota tim lain dapat terpengaruh mood-nya secara keseluruhan. Seperti rasa malas, sikap-sikap negatif tersebut dapat memengaruhi rekan kerja di sekitarnya. Selain itu, karyawan yang tidak termotivasi bisa saja mengakibatkan beban kerja lebih untuk karyawan lainnya dan menjadikan karyawan lain mengalami burnout, sehingga akan semakin banyak deadwood lainnya.

Apa Faktor Penyebab Motivasi Kerja Karyawan Hilang?

Tidak ada hal yang terjadi tanpa alasan, begitu juga saat karyawan mengalami demotivasi dan tidak produktif lagi. Untuk menyelesaikan masalah ini, perusahaan harus tahu faktor penyebabnya.

Salah satu contoh penyebabnya adalah kedukaan. Kehilangan anggota keluarga atau kerabat terdekat sangat memengaruhi kondisi mental seseorang. Bisa jadi karyawan tersebut sedang berduka sehingga ia kehilangan semangat untuk menjalankan harinya, termasuk bekerja. 

Rotasi pimpinan, transformasi atau merging perusahaan, dan perubahan kebijakan juga dapat menyebabkan karyawan kurang termotivasi atau bahkan “mogok kerja”. Hal ini karena ia merasa lebih cocok dengan kondisi perusahaan sebelumnya yang dilihat lebih ideal.

Faktor lainnya adalah karyawan merasa stagnan, tidak berguna, dan tidak berkembang tetapi tidak bisa resign. Situasi ini kerap muncul dalam lingkungan kerja di mana seorang karyawan merasa ia kurang diapresiasi atas kontribusinya dan tidak dapat mengembangkan kemampuannya. Opsi resign juga bisa jadi bukan pilihannya karena merasa skill-nya tidak terasah di kantor saat ini, sehingga ia merasa terjebak.

5 Hal yang Perusahaan Dapat Lakukan untuk Tingkatkan Motivasi Kerja Karyawan

Ketika sudah ada deadwood dalam perusahaan, jangan khawatir. Mungkin langkah yang paling jelas bisa dilakukan adalah memberhentikan mereka, tetapi, ada hal-hal lain yang dapat dilakukan sebelum memilih keputusan tersebut.

Jika Anda langsung melakukan PHK, perusahaan mungkin saja akan kehilangan orang yang sudah berpengalaman dalam mengurus bisnis Anda. Kosongnya posisi juga akan memperbanyak waktu produktif yang hilang dan biaya lebih untuk melakukan rekrutmen ulang.

Selain itu, pada bagian sebelumnya Anda telah mengetahui faktor-faktor penyebab demotivasi. Besar kemungkinan beberapa dari mereka sedang melewati fase yang berat tetapi akan kembali bangkit jika perusahaan melakukan pendekatan yang sesuai.

Berikut 4 cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi demotivasi karyawan:

Adakan meeting untuk membahas kembali objektif perusahaan

Untuk menangani karyawan yang kehilangan tujuan, Anda dapat melakukan meeting yang membahas visi misi perusahaan. Ingatkan kembali bagaimana mereka dapat membantu perusahaan untuk mencapai visi misi tersebut untuk memantik semangat mereka. Pasang objektif yang jelas dengan KPI yang tidak ambigu agar karyawan dapat memiliki gambaran penuh tentang target-target kerja mereka. Melalui upaya ini, karyawan diharapkan dapat melakukan introspeksi terhadap kinerja mereka beberapa waktu ke belakang.

Berdialog dengan karyawan yang mengalami demotivasi Cara lain yang dapat perusahaan lakukan adalah dengan melakukan pertemuan empat mata untuk membahas topik demotivasi karyawan tersebut. Dalam pertemuan ini, pihak perusahaan harus menempatkan diri sebagai pendengar yang baik dan membuka ruang agar dapat terjadi diskusi yang sehat. Tanyakan apa yang membuat karyawan demotivasi dan bicarakan alternatif yang dapat dilakukan, misal pindah divisi. Dalam diskusi ini, jika memang keduanya tidak dapat menemukan jalan tengah, perusahaan dapat mencapai kesepakatan bahwa ia mungkin akan bekerja dengan lebih produktif di tempat lain.

Jalankan program bantuan karyawan

Setelah mendapat response dari karyawan, Anda dapat mengetahui langkah apa yang dapat dilakukan. Saat karyawan merasa stagnan dan tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri, employee assistance program atau program bantuan karyawan dapat menjadi solusinya. Jika faktor penyebabnya adalah kebijakan perusahaan atau hal serupa, perusahaan juga dapat berkolaborasi dengan organisasi persatuan buruh untuk mencari solusi.

Lakukan Tindakan Disiplin

Saat semua pendekatan sudah dilakukan tetapi tidak ada kondisi yang berubah, seorang pimpinan harus dengan tegas melakukan intervensi berupa teguran. Pertama, Anda dapat memulai dengan teguran verbal. Jika karyawan tersebut tidak menghiraukannya, Anda dapat mengirim Surat Peringatan (SP) pertama, dan diikuti dengan SP kedua, hingga batas SP yang berlaku sebelum karyawan tersebut berhak diberhentikan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Akan tetapi perlu diingat bahwa intervensi berupa teguran dalam bentuk apapun harus disertai dengan bukti pelanggaran. Bentuk rekaman pelanggaran tersebut dapat berupa peraturan perusahaan yang dilanggar dengan detail pasal yang berlaku, hingga bukti hasil kerja yang tidak memenuhi KPI.

Bagaimana Cara Mencegah Hilangnya Motivasi Kerja Karyawan?

Ketika perusahaan sudah mengatasi deadwood dalam perusahaan, kini saatnya meminimalisir kemunculan deadwood lainnya. Upaya yang dapat perusahaan lakukan antara lain dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan aman. Bangun kerja sama tim yang erat dan apresiatif, serta terbuka dalam menyampaikan perspektif.

Buat juga KPI yang jelas dan jika perlu sertakan juga cara karyawan dapat mencapai target tersebut. Dengan begini, karyawan tidak akan merasa dipersulit dan akan termotivasi untuk mencapai target. Bersamaan dengan ini, lakukan juga monitoring yang baik dengan melakukan one-on-one meeting. Dengarkan kendala karyawan dan cari solusinya bersama, baik melalui pelatihan atau konseling.

Terakhir, selain bekerja penting juga memiliki waktu istirahat untuk mencegah burnout. Adakan sesi refreshing dengan games, atau sekadar makan bersama di luar kantor. Jika memungkinkan, adakan pertemuan di luar dan lakukan aktivitas team-building untuk mempererat kerjasama tim.

Kini Anda sudah mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan, cara menjaganya, dan menangani jika ada karyawan yang tidak produktif dalam perusahaan Anda. 

Jika memangkas dead wood adalah opsi yang harus dilakukan, jangan khawatir! Temukan kembali kandidat tepat dengan mengakses JobStreet Talent Search dan rekrut lebih banyak kandidat #BebasDrama bersama JobStreet. 

Kunjungi juga laman Employers Insight untuk mengetahui tren rekrutmen lainnya! 

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK Asia

SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.

Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.

Langganan Tips Rekrutmen

Dapatkan pesan dari para pakar Tips Rekrutmen langsung ke kotak masuk Anda.
Anda dapat berhenti berlangganan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan' Anda setuju dengan Pernyataan Privasi SEEK kami