Waspada! Ini Pentingnya Employee Background Check
Dalam proses pencarian kandidat, salah satu tahap terpenting adalah wawancara. Sebagai HR atau pemimpin perusahaan, inilah waktunya bagi Anda mengenal lebih dekat seorang kandidat dan melihat kecocokan.
Di tahap pengiriman surat lamaran atau pengisian formulir seorang kandidat punya banyak waktu untuk memikirkan apa yang ingin ditulis dan citra apa yang ingin ditonjolkan, bahkan mereka juga bisa meminta bantuan seseorang. Sementara, ketika wawancara, kandidat akan menunjukkan respon yang lebih spontan dan karakter mereka lebih terlihat.
Namun demikian, dalam tahap ini background check sangat dibutuhkan karena tidak menutup kemungkinan Anda sebagai perekrut terkecoh saat wawancara. Bisa saja seorang kandidat berbohong dan sudah menyiapkan jawaban-jawaban manis agar terlihat baik di depan perekrut.
Seperti apa kandidat yang berbohong dan apa saja kebohongan yang sering dilakukan kandidat? Simak pembahasannya di artikel ini agar perusahaan Anda tidak terkecoh saat merekrut!
Ciri-Ciri Kandidat Berbohong
Banyak kandidat yang terkesan sangat percaya diri dengan jawaban yang kesannya meyakinkan, namun banyak juga yang pada akhirnya tidak bisa membuktikan apa yang dikatakannya dengan kinerja yang baik. Selain dari segi output pekerjaan, dampak lainnya dari salah merekrut kandidat yang berbohong adalah bisa saja orang tersebut memiliki perilaku buruk dan merusak dinamika tim.
Selain melakukan background check, salah satu yang bisa Anda lakukan adalah mengidentifikasi ciri-ciri kandidat yang berbohong. Perhatikanlah beberapa hal berikut saat Anda mewawancarai kandidat.
1. Jawaban terlalu umum atau berubah-ubah
Di proses wawancara, ada beberapa pertanyaan yang biasanya jadi “sarang” kebohongan. Misalnya, pertanyaan soal alasan kandidat resign dari kantor sebelumnya. Beberapa kandidat mungkin segan menjawabnya jika mereka resign dengan cara yang kurang baik.
Saat menjawab pertanyaan, perhatikan apakah kandidat menjawab dengan jawaban yang terlalu umum seperti “mencari pengalaman baru” atau “tertarik dengan lowongannya.” Tanda lainnya adalah kandidat memberikan jawaban yang tidak nyambung atau jawabannya tidak konsisten ketika Anda menanyakan ulang. Bisa jadi ini adalah cara untuk menutupi jawaban sebenarnya atau mencoba mengalihkan topik.
2. Overpromising
Ciri lain yang perlu diwaspadai adalah ketika kandidat overpromising atau terlalu percaya diri bahwa dia akan memberikan kinerja yang hebat. Biasanya kandidat akan menggunakan banyak kata-kata yang “tinggi” atau istilah-istilah rumit agar terkesan sangat kompeten.
Overpromising juga bisa dibarengi dengan sikap yang terlalu membanggakan keahlian yang dia tulis di CV atau membesar-besarkan pencapaian timnya di kantor lama. Prestasi tim memang suatu poin yang baik, namun ada baiknya Anda tetap bersikap netral karena bisa saja kandidat tersebut sebetulnya tidak berkontribusi banyak dan hanya memanfaatkan pencapaiannya.
3. Gerak-gerik yang tidak nyaman
Untuk melihat apakah kandidat jujur atau tidak, Anda bisa memperhatikan gerak-geriknya. Beberapa gestur tubuh bisa menandakan kegelisahan yang mungkin berasal dari usaha berbohong, seperti selalu menghindari kontak mata, terlihat gelisah, atau banyak jeda saat berbicara. Gerakan tersebut bisa jadi menunjukkan bahwa kandidat tidak yakin dengan jawabannya ketika Anda mengajukan pertanyaan penting.
Ketika wawancara dilakukan secara online mungkin akan sedikit sulit melihat gerak-geriknya. Sebagai gantinya, Anda bisa lebih memperhatikan dari omongannya. Jika kandidat menjawab dengan berbelit, terus-menerus mengulang jawaban atau menyombongkan satu hal, kemungkinan kandidat tersebut tidak jujur dan mencoba menghindari pertanyaan Anda.
4. Terlalu defensif
Salah satu yang dibahas ketika wawancara adalah kekurangan dari kandidat atau tantangan yang pernah ditemui. Tentu saja memiliki kekurangan dan menemukan kesulitan adalah hal yang wajar, namun yang terpenting adalah mengetahui cara kandidat menghadapinya.
Di sinilah Anda bisa menilai kejujuran kandidat. Apakah orang tersebut menyadari dan mau mengakui kekurangannya? Atau malah langsung menyalahkan pihak lain dan keadaan? Jika jawaban dari kandidat tidak kunjung jelas dan terlalu defensif, bisa jadi ia memiliki kekurangan yang tidak ingin diakui.
5. Dokumen tidak lengkap
Sebagai bagian dari background checking, perusahaan Anda mungkin meminta data seperti slip gaji dan paklaring atau surat keterangan kerja. Kandidat mungkin butuh waktu untuk memintanya dari kantor lama, namun hal tersebut tidak sulit untuk dipenuhi. Perhatikan jika kandidat membuat alasan tertentu untuk tidak memberikan referensi atau paklaring. Bisa jadi itu menandakan bahwa ada omongan yang tidak sesuai dengan background-nya.
Cara Menghindari Kandidat yang Berbohong
Setelah mengetahui ciri-ciri kandidat yang berbohong, langkah selanjutnya adalah memastikan kebenaran dari apa yang dikatakan kandidat di tahap pelamaran kerja.
Cara-cara ini berguna untuk membantu memaksimalkan proses rekrutmen, agar perusahaan Anda bisa mengenal kandidat sebaik mungkin dan menemukan orang yang tepat untuk posisi yang dibutuhkan.
1. Lakukan background checking
Langkah yang wajib dilakukan untuk memastikan kandidat sesuai dengan apa yang ditulis di CV adalah dengan melakukan background checking. Anda bisa melakukannya dengan menghubungi kantor sebelumnya atau instansi pendidikan terakhir kandidat tersebut.
Paling tidak, Anda tahu bahwa kandidat tersebut benar pernah bekerja di perusahaan yang disebutkan dan lulus dari sekolah yang disebutkan. Di samping itu, Anda juga bisa mengetahui track record kandidat tersebut. Ini bisa jadi cara menghindari kandidat yang misalnya pernah melecehkan rekan kerja atau melakukan tindak kriminal lainnya.
2. Gali lebih dalam
Saat diwawancara, kandidat bisa saja memberikan jawaban umum yang kesannya tidak perlu ditanyakan lagi. Tapi, untuk memastikan tidak ada hal fatal yang ditutupi, Anda bisa menanyakannya lagi dengan lebih dengan lebih detail tentang pengalaman kerjanya atau latar belakang pendidikannya.
Bagaimana proses kandidat meraih suatu pencapaian? Bagaimana peran kandidat di tengah timnya? Apa hubungan dari latar belakang pendidikan dan pekerjaan saat ini? Dari sini Anda bisa melihat apakah kandidat bisa memberikan jawaban yang akurat.
3. Tanyakan hal teknis
Untuk memastikan bahwa kemampuan kandidat sesuai dengan yang dikatakan, Anda bisa menanyakan mendetail tentang hal teknis seputar pekerjaan yang dilamar. Ini bisa menunjukkan apakah kandidat paham tentang praktik di lapangan dan bukan hanya memberikan omongan manis. Jika kandidat masih dalam tahap interview HR, Anda bisa meminta beberapa pertanyaan teknis dasar dari calon atasan kandidat tersebut.
4. Berikan case study
Salah satu cara yang aman untuk memastikan kompetensi karyawan adalah dengan memberikan case study atau contoh tugas untuk dikerjakan kandidat. Cara ini bisa menunjukkan secara langsung gambaran hasil kerja kandidat jika dihadapkan dengan tugas yang biasa diberikan untuk posisi pekerjaan yang dilamar.
Langkah-Langkah Background Checking
Pada kenyataannya, tidak semua perusahaan melakukan background checking. Namun, pemeriksaaan latar belakang prakerja bisa menjadi langkah yang layak dipertimbangkan untuk keamanan perusahaan dan efektivitas proses rekrutmen.
Dengan background checking, Anda bisa semakin memastikan kecocokan kandidat dengan perusahaan. Semakin sesuai kandidat dengan perusahaan dan posisi yang dilamar, maka angka turnover rate atau persentase karyawan yang keluar dari perusahaan juga bisa diminimalisir.
Berikut langkah-langkah background checking yang bisa Anda terapkan.
1. Sampaikan kepada kandidat
Sebelum proses background checking dilakukan, Anda perlu menyampaikan terkait proses ini ke kandidat karena hal ini menyangkut informasi pribadi mereka. Sampaikanlah informasi apa saja yang butuh dicek oleh perusahaan dan berapa lama prosesnya akan berlangsung, supaya kandidat juga punya perkiraan kapan akan mendapat kabar kelanjutan.
2. Buat janji dengan pihak referensi
Setelah mendapatkan kontak referensi dari kandidat, Anda bisa menghubungi orang tersebut dan mengatur waktu untuk mengobrol. Di sinilah Anda akan mencari tahu mengenai kinerja kandidat sebelumnya dan bagaimana pandangan orang lain mengenai kandidat tersebut.
3. Cek riwayat dan keaslian dokumen
Langkah selanjutnya adalah mengecek riwayat kandidat, baik itu riwayat kriminal, kesehatan, dan kebenaran bahwa kandidat tersebut pernah bekerja di suatu perusahaan atau menempuh pendidikan di suatu instansi.
Cek juga dokumen yang diberikan kandidat. Perhatikan apakah terdapat ciri-ciri paklaring palsu, seperti warna cap yang bergradasi, tanda tangan yang di-print, atau tidak adanya kop surat.
4. Cek media sosial
Selanjutnya, Anda bisa melihat bagaimana kandidat berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya dan melihat karakternya dari postingannya di media sosial. Memeriksa media sosial juga bisa jadi salah satu cara untuk memastikan kelayakan kandidat untuk bekerja di suatu perusahaan.
5. Review hasil sebelum membuat keputusan
Setelah melalui proses background checking, di sinilah saatnya Anda meninjau dan mengambil keputusan. Diskusikanlah hasil background checking bersama calon atasan kandidat dan pemimpin perusahaan. Pertimbangkanlah kebutuhan perusahaan dan keamanan dinamika tim. Jika memang hasilnya dirasa tidak sesuai, atau terdapat track record yang buruk, Anda bisa menghentikan proses rekrutmen dan mencari kandidat yang lebih cocok.
Itulah cara-cara mengidentifikasi kandidat yang berbohong, cara menghindarinya, dan langkah-langkah melakukan background checking. Mencari kandidat yang tepat memang merupakan proses yang panjang. Namun, dengan memperhatikan semua hal tersebut, proses rekrutmen akan menghadirkan karyawan yang tepat dan berdampak jangka panjang untuk perusahaan.
Untuk membantu perusahaan Anda menemukan kandidat terbaik, JobStreet hadir dengan Solusi Rekrutmen Lengkap dengan fitur yang mudah, cepat, dan terintegrasi.
Platform kami memungkinkan Anda untuk mem-posting lowongan kerja, mengatur proses penyaringan kandidat sesuai dengan preferensi perusahaan, menjadwalkan wawancara, dan membantu Anda membuat keputusan perekrutan yang didasari dengan informasi yang relevan.
Inilah saatnya menemukan talent yang paling tepat untuk perusahaan Anda!
Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karier, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karier. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.
Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.
Tentang SEEK di Asia SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Di Asia, SEEK beroperasi dengan brand JobStreet dan JobsDB, platform ketenagakerjaan terbesar di Asia dan pilihan utama bagi kandidat dan perusahaan. SEEK menarik lebih dari 500 juta kunjungan per tahun di enam pasar yang dioperasikannya, yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Tentang SEEK Limited SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Pada tahun 2022, SEEK diakui sebagai salah satu dari Australia’s Top Ten Places to Work in Tech dalam penghargaan AFR BOSS Best Places to Work. Tahun ini, SEEK merayakan 25 tahun membantu warga Australia menjalani kehidupan kerja yang lebih memuaskan dan produktif.