Lanjut ke konten
Hiring Advice Menarik kandidat 5 Alasan Kenapa Kandidat Menolak Tawaran Kerja Anda
5 Alasan Kenapa Kandidat Menolak Tawaran Kerja Anda

5 Alasan Kenapa Kandidat Menolak Tawaran Kerja Anda

Setelah berminggu-minggu mengecek ratusan resume dan melakukan banyak interview, Anda akhirnya menemukan kandidat terbaik Anda. Ketika Anda menyampaikan berita baik tersebut, hal yang tidak diduga terjadi, kandidat tersebut menolak tawaran kerja Anda. Hal ini merupakan situasi yang paling membuat frustasi banyak professional HR, tidak hanya Anda kehilangan kandidat pilihan dan harus memulai dari awal, Anda juga telah menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya.

Seiring dengan berkembangnya ekonomi setelah resesi di tahun 2009, para pencari kerja saat ini dimanjakan dengan banyaknya pilihan lowongan kerja, terutama bagi para top talent di mana mereka bisa memiliki lebih banyak keuntungan dibanding sebelumnya. Perusahaan saat ini harus menyadari bahwa pasar tenaga kerja lebih menguntungkan bagi pencari kerja, dan bahwa pencari kerja saat ini cenderung pemilih, dan terkadang sangat demanding. Jadi, apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi atau mencegah kandidat pilihan Anda menolak tawaran kerja Anda?

Mari mulai dengan menelusuri alasan kandidat menolak tawaran Anda dan apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegah hal ini terjadi:

  1. Tawaran Anda kurang menarik 

Pernah mendengar pepatah yang mengatakan, “Anda mendapatkan apa yang Anda bayar”? Jika para top talent adalah target Anda, maka Anda sebaiknya memahami bahwa talent berkualitas tinggi pun ada harganya. Jika tawaran Anda terlalu rendah, hal ini hanya akan membuat top talent menjauh, dan Anda mungkin akan mendapatkan kandidat yang tidak memiliki kualifikasi yang Anda harapkan. Jika Anda benar-benar ingin mendapatkan yang terbaik, berikan mereka penawaran yang dapat mereka terima. Lakukan riset atau cari tahu dan bandingkan dengan kompetitor kompensasi, kisaran gaji, dan benefit apa yang mereka tawarkan kepada karyawannya (Anda dapat melakukannya dengan mengunjungi halaman Company Profile mereka). Jangan lupa bahwa dengan bantuan internet, kandidat saat ini dapat dengan mudah mengetahui bahwa Anda memberi penawaran di bawah rata-rata.

2. Pekerjaan/budaya kerja tidak seperti yang mereka inginkanbudaya-kerja

Beberapa perusahaan cenderung melupakan bahwa tidak hanya mereka yang mewawancara kandidat untuk menilai apakah kandidat tersebut sesuai, tapi juga sebaliknya. Kandidat juga menilai untuk melihat apakah pekerjaan dan budaya kerja di perusahaan sudah seperti yang mereka inginkan. Perhatikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kandidat selama interview, terutama jika pertanyaan berkaitan dengan pekerjaan atau budaya kerja. Jika kandidat menolak Anda karena pekerjaan tidak seperti yang mereka inginkan, hal ini mungkin merupakan hal yang baik karena mereka mundur lebih awal karena mengetahui mereka tidak sesuai. Namun, jika frekuensi kandidat yang menolak cenderung tinggi karena budaya kerja, maka mungkin ini waktu yang tepat bagi Anda untuk melihat kembali apa yang dapat Anda lakukan untuk membuat perusahaan Anda menjadi tempat kerja yang lebih baik.

loa-bottombanner-728x90ev-article-and-edm-banner

3. Anda terlalu lama merespon

Selalu ingat bahwa Anda bukan satu-satunya perusahaan yang mewawancara kandidat. Di pasar tenaga kerja yang kompetitif saat ini, top talent juga cenderung menerima lebih dari 1 tawaran kerja dan jika Anda tidak cukup cepat, Anda bisa saja kalah dari perusahaan lain. Setelah mereka sudah masuk dalam shortlist Anda, lakukan komunikasi yang kuat dengan mereka. Baik Anda sudah menentukan untuk mempekerjaan mereka atau masih menunggu keputusan akhir dari top management, terus jaga komunikasi dengan mereka untuk menginformasikan update terakhir dan untuk menjaga ketertarikan mereka.

4. Proses rekrutmen merupakan pengalaman yang buruk bagi kandidat

Ingat bahwa semua kandidat memperhatikan proses rekrutmen Anda. Karena hal tersebut merupakan kesan pertama yang mereka dapatkan tentang perusahaan Anda. Ada banyak cara untuk meningkatkan kemampuan atau skill rekrutmen Anda untuk memastikan bahwa proses rekrutmen tetap mulus, membuahkan hasil dan bahkan menarik bagi kandidat Anda. Jika proses perekrutan secara keseluruhan masih berantakan, tidak teratur atau dilakukan dengan cara yang terlihat tidak kompeten, kandidat Anda akan kehilangan antusiasme untuk bekerja di perusahaan Anda.

5. Ulasan online yang negatif

Seperti halnya ketika consumer mencari tahu terlebih dahulu sebelum membeli sebuah produk, sudah merupakan hal yang lazim bagi pencari kerja saat ini untuk melakukan riset terhadap perusahaan dan organisasi sebelum mereka membuat keputusan. Walaupun Anda tidak dapat menghentikan bekas karyawan Anda untuk memposting ulasan negatif tentang perusahaan Anda, namun Anda dapat mengelola ulasan-ulasan seperti ini dengan sikap yang professional dan berusaha untuk memperbaiki masalah yang disebutkan. Anda juga dapat melakukan survey untuk mencari tahu di bagian mana atau faktor apa yang membuat karyawan Anda bahagia dan mendorong mereka untuk memberikan testimoni positif untuk meningkatkan reputasi perusahaan Anda.

Walaupun semua hal di atas merupakan alasan umum kenapa kandidat menolak tawaran kerja Anda, terkadang kandidat tersebut terpaksa menolak tawaran Anda karena alasan personal lainnya. Apapun alasannya, ketika kandidat menolak Anda, hal itu bukanlah akhir dunia. Penting bagi Anda untuk menghadapi penolakan dengan sikap yang bijaksana dan professional, dan meninggalkan kesan yang baik bagi kandidat untuk mengingat perusahaan Anda. Siapa tahu, mungkin di masa yang akan datang, Anda akan melihat kembali nama kandidat tersebut di proses rekrutmen Anda yang berikutnya?

loa-bottombanner-728x90ev-article-and-edm-banner

Langganan Tips Rekrutmen

Dapatkan pesan dari para pakar Tips Rekrutmen langsung ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.